REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memacu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara agar bisa melakukan ekspor beras sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang besar.
"Kalau bagus-bagus hasilnya di sini (beras), karena kita sudah cukup (stok) di dalam negeri, kita boleh ekspor," kata dia saat kunjungan kerja ke Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Desa Cialam Jaya didampingi Gubernur Sultra Ali Mazi dan Bupati Konawe Selatan Surunudin Dangga.
Ia menyampaikan harga beras di Indonesia paling murah urutan kedua di dunia, sedangkan harga beras seperti di Jepang mencapai Rp 47 ribu, Amerika Serikat Rp 62 ribu, Singapura Rp 29 ribu, Malaysia Rp 22 ribu, sedangkan di Indonesia sekitar Rp 12 ribu per kilogram.
Menurutnya, Sulawesi Tenggara bisa melakukan ekspor beras jika memiliki kualitas yang baik. Apalagi, ia mengaku saat ini pihaknya masih memiliki stok beras yang banyak dan bisa mencukupi hingga dua tahun ke depan.
"Sekarang stok beras saya 10,2 juta ton.Saya berharap dua tahun tidak goyang, saya kontrol apapun terjadi badai apapun makanan rakyat tetap harus kita siapkan," ujar dia.
Namun, ia mengharapkan sebelum diekspor, pengolahan beras dapat meningkatkan mutu beras dari yang berkualitas rendah menjadi kualitas premium.
"Harus dipremiumkan, bagaimana mempremiumkan supaya bisa berskala bagus? Perbaiki dia punya mesin airnya, diperbaiki imboos-nya diperbaiki pemutihannya, dan itu skala ekonominya ada, ndak rugi," kata dia.