REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, akan terus menggenjot program bersih-bersih di semua perusahaan milik negara atau BUMN. Tujuannya, agar semua BUMN sehat dan memberikan banyak manfaat untuk negara dan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Erick Thohir dalam unggahan akun Instagram resminya @erickthohir pada Kamis (18/8/2022). "Bersih-bersih BUMN terus saya genjot untuk membenahi tata kelola. Agar perusahaan-perusahaan BUMN sehat dan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat," tegas Erick Thohir.
Menurut Erick Thohir, praktik korupsi di BUMN tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi pada akhirnya merugikan negara dan masyarakat. Para koruptor itu juga sudah merampas hak-hak yang seharusnya bisa dinikmati oleh masyarakat.
"Korupsi merugikan negara, merampas hak masyarakat, dan menghalangi fungsi dan tujuan BUMN berkontribusi kepada masyarakat dan negara," kata mantan presiden klub Inter Milan tersebut.
Lebih dari itu, menurut Erick Thohir, praktik korupsi di BUMN, terutama di perusahaan-perusahaan seperti PT Jiwasraya dan PT Asabri, sangat membunuh masa depan para pensiunan, termasuk para anggota TNI/Polri dan ASN yang bekerja di institusi TNI/Polri. Praktik korupsi di perusahaan-perusahaan seperti ini sungguh merusak sistem.
"Bayangkan tidak ada jaminan sosial, tidak ada jaminan kesehatan, tidak ada tabungan. Bahkan rumahnya bisa hilang. Nah, ini kita harus hadir," tegas Erick Thohir.
Lebih jauh Erick Thohir memastikan bahwa BUMN adalah penyumbang ekonomi terbesar bangsa ini. Karena itu, Erick Thohir ingin memastikan semua BUMN Indonesia harus sehat dan terus berkontribusi besar bagi bangsa dan negara.
"Sepertiga ekonomi Indonesia itu BUMN. Kalau BUMN-nya korup sehingga tidak sehat, bagaimana BUMN bisa menjadi sebuah korporasi yang baik dan bisa menjadi bagian ketika pemerintah mengintervensi dengan kebijakan," katanya menambahkan.