REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Perencana Kementerian PPN/ Bappenas Jadhie J Ardajat mengatakan transformasi ekonomi adalah strategi yang akan membawa Indonesia menuju negara berpendapatan tinggi pada 2045. "Target kita pada 2045 adalah kita akan keluar dari middle income trap to high income country," ujar Jadhie dalam G20 3rd DWG Side Event: National Development Policymaking on Decarbonizationyang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (8/8/2022).
Menurut dia, selain membawa keluar Indonesia dari negara berpendapatan menengah menuju berpendapatan tinggi, transformasi ekonomi juga membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6 persen setiap tahunnya pada 2022 hingga 2045.
Jadhie menjelaskan berbagai strategi transformasi ekonomi yang disiapkan untuk mencapai komitmen pembangunan ekonomi jangka panjang menuju Indonesia 2045 ini yang meliputi pertama, menciptakan sumber daya manusia (SDM) kompetitif yang meliputi peningkatan sistem kesehatan dan sistem pendidikan, pembangunan karakter, serta peningkatan riset dan inovasi. Kedua, meningkatkan produktivitas berbagai sektor ekonomi yang meliputi industrialisasi, peningkatan produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan modernisasi pertanian.
Ketiga, menciptakan ekonomi hijau yang meliputi ekonomi rendah karbon dan ekonomi sirkular, ekonomi birudan transisi energi. Keempat, mengupayakan transformasi digital yang meliputi infrastruktur digital, pengoptimalan teknologi digital dan enabling factors (faktor yang memberdayakan).
Kelima, mengintegrasikan ekonomi domestik yang meliputi konektivitas infrastruktur, Superhub, Seahub dan Airhub dan menghubungkan rantai pasok domestik. Keenam, membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara yang ditujukan untuk menciptakan sumber perekonomian baru dan menyeimbangkan perekonomian daerah.
"Ini strategi yang penting untuk mencapai ekonomi Indonesia maju pada 2045," ujar Jadhie.
Selain untuk mencapai pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen pada tahun-tahun ke depan, transformasi ekonomi ini juga menjadikan wilayah timur Indonesia dapat berkontribusi hingga 25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam pertumbuhan ekonomi nasional.