Ahad 07 Aug 2022 19:35 WIB

Ini Risiko Ekonomi yang Bisa Timbul Akibat Ketegangan Taiwan-China

Hubungan Taiwan dan China berada di titik terburuknya dalam beberapa dekade

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Hubungan Taiwan dan China berada di titik terburuknya dalam beberapa dekade. Ilustrasi.
Foto:

Pada Kamis lalu Kirby ditanya tentang serangan-serangan siber tersebut dan menolak untuk menjelaskan tindakan spesifik tertentu. Akan tetapi ia menegaskan AS akan memantau situasinya dengan seksama.

"Untuk banyak alasan baik, kami tidak membicarakan langkah-langkah yang kami ambil baik unilateral maupun bilateral dalam ruang siber," katanya, tapi ia segera menambahkan Washington akan selalu berkomitmen pada pertahanan Taiwan.

Sementara menurut Herbert Lin, serangan siber akan terus berlanjut dalam waktu lama. "Sangat amat mahal untuk terus menerus menggelar operasi militer skala besar seperti yang sedang mereka lakukan," katanya tentang China.

Ia mencatat peluncuran rudal dapat terhenti tapi serangan siber murah dan mudah dilakukan untuk mengungkapkan ketidakpuasan China. Pakar juga mengingatkan apabila konflik berkepanjangan, warga AS juga tidak akan pernah aman dari serangan siber langsung.

Bisnis AS rentan dari serangan siber China dan Rusia serta dari aktor non-pemerintah seperti yang telah terbukti beberapa tahun terakhir. Pemaksaan atau koersi ekonomi juga dapat terus berlangsung.

Beijing telah mengumumkan akan memblokir beberapa barang impor seperti jeruk, ikan, dan beberapa produk makanan lainnya dari Taiwan meski ketika blokade sudah berakhir. Namun China menegaskan akan terus mengizinkan Taiwan mengimpor semikonduktor.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSM) merupakan perusahaan semikonduktor terbesar di dunia. Produknya digunakan banyak produk elektronik China dan seluruh dunia.

Pakar menilai hal ini menunjukkan dampak koersi ekonomi China mungkin tidak sedalam yang dikhawatirkan. Sebelumnya China juga pernah melarang impor gula, nanas, dan jambu air Taiwan. Akan tetapi langkah itu sering kali terbatas pada produk yang lebih simbolis dan tidak pada ekspor yang akan mengganggu ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement