REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan korporasi untuk berinvestasi pada reksa dana yang berfokus pada produk reksa dana pasar uang. Hal ini dirasa aman ketika sedang terjadi tren kenaikan suku bunga global.
Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas, menyatakan reksa dana pasar uang yang merupakan salah satu alternatif berinvestasi di instrumen jangka pendek menjadi salah satu solusi ketika ekonomi global sedang berada pada tren pengetatan kebijakan moneter. “Tren pengetatan moneter tersebut tentu menjadi perhatian pelaku keuangan, karena itu instrumen jangka pendek menjadi solusi, dan caranya adalah melalui reksa dana pasar uang,” ujar Mr Shim ketika membuka CFO Roundtable, akhir pekan kemarin.
Dia mengatakan ada beberapa keunggulan reksa dana pasar uang dibandingkan dengan produk instrumen pasar uang lainnya seperti tabungan dan deposito. Beberapa di antaranya adalah bebas pajak, tidak ada fee beli-jual, diversifikasi portofolio, likuid karena penarikan dana yang bisa setiap waktu, dan nilai minimal investasi yang rendah.
Menurut dia, saat ini terdapat puluhan reksa dana pasar uang yang ditawarkan Mirae Asset Sekuritas melalui platform penjualan reksa dana bernama NAVI by Mirae Asset Sekuritas. NAVI merupakan platform investasi reksa dana milik Mirae Asset Sekuritas untuk nasabah ritel yang tersedia dalam bentuk web page maupun aplikasi mobile (mobile apps) di ponsel pintar.
Nasabah korporasi, lanjutnya, dapat memilih puluhan produk reksa dana pasar uang melalui NAVI Corporate by Mirae Asset Sekuritas melalui situs https://fundcorporate.miraeasset.co.id/. Produk reksa dana yang tersedia di NAVI Corporate adalah produk pilihan yang telah dikurasi berdasarkan performance oleh fund analyst Mirae Asset Sekuritas.
NAVI Corporate memudahkan manajemen perusahaan dan institusi untuk memanfaatkan fitur-fitur unggulan. Fitur tersebut termasuk dari pembukaan akun online (online opening account), pembelian online (online subscription), layanan micro webinar, market update rutin dari tim riset, dan pendampingan oleh relationship manager yang didukung mutual fund counselor yang profesional.
Terkait dengan tren meningkatnya tren berinvestasi masyarakat, Mr Shim mengatakan salah satu faktor utama pendorong tren tersebut adalah pengembangan offline dan online serta edukasi berkelanjutan yang menjadi ujung tombak perseroan dalam usaha mendemokratisasi investasi. “Dalam 2 tahun terakhir kami mengembangkan edukasi melalui jaringan 43 gerai yang terdiri dari 27 Office Education, 3 Kantor Perwakilan (KP) IDX, dan 13 Galeri Investasi IDX di sekolah tinggi dan universitas. Kami juga mendorong pelatihan online melalui Mirae Asset Academy.”
Francisca Gerungan, Head of Fund Services Mirae Asset Sekuritas, mengatakan produk reksa dana pasar uang dapat dijadikan solusi bagi cash management bagi nasabah korporasi. Dia mengatakan banyaknya nasabah korporasi yang berinvestasi pada reksa dana yang dipasarkan Mirae Asset Sekuritas membuatnya optimistis target nilai reksa dana yang diadministrasikan (asset under administration/AUA) NAVI pada akhir tahun dapat tercapai.
"Sebelumnya kami menargetkan Rp 1,5 triliun AUA NAVI pada akhir tahun ini, termasuk NAVI Corporate. Dengan posisi AUA reksa dana NAVI per Juli 2022 sudah mendekati Rp 900 miliar, maka kami optimistis target Rp 1,5 triliun di akhir tahun dapat tercapai," katanya.