REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) siap mendukung kelancaran telekomunikasi selama penyelenggaraan KTT G20 di wilayah Bali pada November mendatang.
"Untuk kegiatan G20 ini menjadi atensi dari perusahaan, kami juga ada infrastruktur di kawasan Nusa Dua yang harapannya dapat membantu untuk mendukung suksesnya kegiatan G20," ujar Aset Operation Regional Bali Nusra TBIG Putu Panji Pradipta di Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (28/7/2022).
Ia mengatakan, dukungan yang diberikan TBIG karena bergerak di bidang infrastruktur untuk layanan telekomunikasi adalah dengan memastikan infrastruktur tower atau menara telekomunikasi yang dimiliki berada dalam kondisi yang baik untuk memberikan pelayanan prima untuk mensukseskan G20.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin kesiapan infrastruktur TBIG adalah dengan melakukan perawatan rutin dan site visit yang dilakukan setiap bulan untuk memastikan kondisi tower. "Kami ada perawatan yang bersifat korektif dan preventif. Perawatan tower terus dilakukan agar saat nantinya KTT G20 diselenggarakan infrastruktur sudah benar-benar siap," katanya.
Putu Panji Pradipta menjelaskan, dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, pihaknya berharap layanan telekomunikasi di wilayah Bali selama pelaksanaan rangkaian kegiatan G20 bisa lancar dan sukses. "Presidensi G2P saat ini sudah berjalan, mudah-mudahan di puncaknya KTT G20 pada November mendatang kami bisa ambil bagian untuk mendukung dan mensuskseskan kegiatan tersebut," ungkap Putu Panji Pradipta.
Hingga 31 Maret 2022, tercatat TBIG telah memiliki 39.557 penyewaan dan 20.871 sites telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia dengan rincian sites telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 20.760 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Menurut Putu Panji Pradipta dari jumlah itu, sekitar 5-6 persen tower terletak di wilayah Bali dan Nusa Tenggara atau sekitar 1.200 site tower.
"Di Bali jumlah tower cukup banyak dan hampir merata. Kalau dilihat secara proporsi, karena wilayah persebaran penduduk banyak terkonsentrasi di Bali Selatan tentunya ini menjadi perhatian serius. Untuk di Badung, karena menjadi kawasan pariwisata tentu kebutuhan untuk jaringan telekomunikasi cukup tinggi," ujarnya.