REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tesla, yang membuat gelombang tahun lalu ketika mengungkapkan investasi besar dalam Bitcoin, kini telah menjual sebagian besar kepemilikannya atas cryptocurrency.
Seperti dilansir dari laman BBC News, Kamis (21/7/2022) pembuat mobil listrik itu mengatakan telah melepas 75 persen dari Bitcoin-nya, yang bernilai sekitar dua miliar dolar AS atau setara Rp 30,074 triliun (kurs Rp 15.037 per dolar AS) pada akhir 2021. Hal ini mundur karena nilai cryptocurrency telah jatuh, turun lebih dari 50 persen pada tahun ini.
Tesla mengatakan membeli mata uang tradisional dengan 936 juta dolar AS (782 juta poundsterling) dari penjualan Bitcoin-nya. Bos Tesla Elon Musk telah menjadi salah satu juara cryptocurrency paling terkenal, dengan pernyataannya media sosial sering mendorong aktivitas perdagangan yang signifikan.
Investasi Tesla senilai 1,5 miliar dolar AS dalam Bitcoin, terungkap pada Februari 2021, mendorong lonjakan permintaan dalam mata uang tersebut. Harga cryptocurrency yang terkenal fluktuatif melonjak tahun lalu menjadi hampir 70.000 dolar AS pada November sebelum jatuh.
Satu Bitcoin sekarang diperdagangkan dengan harga kurang dari 25.000 dolar AS. Pada tahun lalu, Tesla berhenti menerima Bitcoin sebagai pembayaran untuk mobilnya, dengan alasan kekhawatiran tentang dampak iklim dari penambangan Bitcoin yang intensif energi.
Pada saat itu, Musk mengatakan di media sosial bahwa perusahaan tidak akan menjual Bitcoin yang dimilikinya.