Selasa 19 Jul 2022 16:15 WIB

Mendag Janji Perbaiki Harga untuk Sejahterakan Petani

Sinergi pemerintah dan pelaku usaha penting menjaga stabilitas kebutuhan pokok rakyat

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berdialog bersama pelaku usaha di Kadin Indonesia, Selasa (19/7/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berdialog bersama pelaku usaha di Kadin Indonesia, Selasa (19/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengaku akan fokus untuk menyelesaikan persoalan harga komoditas di tingkat petani. Ia mengatakan, hal ini perlu dilakukan agar pertani mendapatkan keuntungan yang memadai dan lebih sejahtera.

Mendag juga menjanjikan penyempurnaan jalur distribusi sampai tingkat warung. Ketua Umum DPP PAN ini menegaskan, hal ini menjadi fokus kerjanya sejak dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perdagangan.

Baca Juga

“Supaya barang kebutuhan masyarakat sehari-hari tersedia dimana-mana dengan harga terjangkau," tutur Zulhas dalam Dialog Perdagangan yang digelar Kadin Indonesia di Menara Kadin Indonesia, dalam keterangan, Selasa (19/7/2022).

Di hadapan para pengusaha yang tergabung di Kadin, Zulhas juga menyampaikan kabar gembira karena pengusaha Indonesia sudah bisa melakukan transaksi perdagangan dan melakukan ekspor ke negara tujuan baru. Yakni, ke Uni Emirat Arab. Hal ini bisa dilakukan setelah ada penandatanganan perjanjian IUAE-CEPA.

 

Selain itu, dalam acara yang dipandu langsung Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid, Mendag menegaskan, perlunya integrasi industri besar, menengah, dan kecil. “Integrasi industri besar dengan didukung oleh komponen pelengkap dari industri kecil dan menengah akan mendorong peningkatan digitalisasi perdagang," tegas Zulhas.

Ia juga menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah dengan pelaku usaha untuk stabilitas kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. “Inflasi yang saat ini sudah diatas 4,35 persen, merupakan peringatan bagi tersedianya kebutuhan pangan rakyat,” tutur Zulhas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement