Ahad 17 Jul 2022 09:30 WIB

Di Atas Langit Ada Langit: 5 Prinsip Hidup dari Wimboh Santoso

OJK sukses ikut menjaga stabilitas sistem keuangan selama krisis pandemi covid-19

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan sambutan dalam G20/OECD Corporate Governance Forum di sela 3rd FMCBG-FCBD G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/7/2022). Forum tersebut membahas berbagai hal tentang tata kelola perusahaan.
Foto: ANTARA FOTO/POOL/Nyoman Budhiana
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan sambutan dalam G20/OECD Corporate Governance Forum di sela 3rd FMCBG-FCBD G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/7/2022). Forum tersebut membahas berbagai hal tentang tata kelola perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Hidup ini seperti sebuah episode. Begitu pesan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022 Wimboh Santoso dalam satu perbincangan santai di sela Pertemuan Tingkat Menteri G20 di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.

"Kita bisa merencanakan apapun, berusaha apapun, namun semua ditentukan oleh Sang Maha Pencipta," kata Wimboh, pria kelahiran 15 Maret 1957 di Boyolali ini.

Manusia boleh berencana, membuat langkah-langkah penting, dan ingin meraih hasil terbaik, namun Tuhan sudah punya ketetapan. 

Wimboh yang pernah bekerja di Bank Indonesia (BI) ini memberi contoh betapa dunia begitu kaget dan bergemuruh ketika pandemi covid-19 datang tanpa diundang. Pandemi muncul tiba-tiba dan mengubah tatanan kehidupan manusia di seluruh dunia.

Bangsa-bangsa sudah membuat perencanaan dan langkah strategis untuk memajukan ekonomi, namun semua terhempas keras oleh pandemi virus corona.

Seluruh dunia kena dampak keras covid-19. Ekonomi hancur. Politik tegang. Sistem kesehatan runtuh. Dan dunia pun memasuki episode baru.

"Sebuah episode di mana negara-negara harus mengubah kebijakan, orientasi, dan perencanaan-perencanaan pembangunannya, untuk memulihkan ekonomi," kata pria tiga anak yang pernah menjabat sebagai kepala perwakilan BI di New York pada tahun 2012 ini. 

photo
Presiden Joko Widodo menerima Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2017-2022 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/7/2022). Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi.

                                            ***

Wimboh muda nan enerjik menghabiskan masa muda di Soloraya, Jawa Tengah. Ia mengenyam pendidikan formal strata satu dari Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1983. 

Sarjana Ekonomi, gelar yang diraih Wimboh membawanya meniti karier sebagai pengawas bank di BI. 

Wimboh mendapat kesempatan kuliah lagi pada program Master of Science in Business Administration di University of Illinois, Amerika pada 1991. Pendidikan ini diselesaikan pada September 1993. 

Kemudian ia melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang Doktor di Loughborough University, Inggris, dengan studi konsentrasi Financial Economics pada 1995. 

                                             ***

Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Ini satu episode penting dalam siklus kehidupan manusia.

Wimboh menegaskan manusia harus terus berusaha, berikhtiar. Selama dia dikaruniai kesehatan dan akal budi, maka dia harus berjuang, berusaha, bekerja keras untuk kemajuan diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

photo
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri) mendapat penjelasan dari pemilik pengolahan ikan tuna saat mengunjungi tempat pengolahan ikan tuna untuk ekspor di PT Peduli Laut Maluku yang mendapat pembiayaan dari Bank Mandiri di Ambon, Maluku, (13/5/2022). 
 

Selama manusia sehat, dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Ini juga pesan yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Wimboh saat diterima di Istana Presiden bersama seluruh komisioner OJK 2017-2022.

"Jangan pernah berhenti berbakti untuk bangsa, di mana pun kita berada, dalam kapasitas apapun, dan dalam pekerjaan apapun."

Kesehatan adalah karunia besar dari Allah SWT, dan sudah sewajarnya manusia memanfaatkan nikmat sehat itu untuk berbuat kebaikan bagi sesama.

                                             ***

Wimboh kembali ke Indonesia pada 1999. Dia membawa ilmu manajemen risiko (risk management) untuk diterapkan pada perbankan Indonesia. Banyak regulasi perbankan yang lahir atas peran Wimboh. 

Selain bekerja di BI, Wimboh juga mulai aktif mengajar pada sejumlah Perguruan Tinggi. Dia ikut mendirikan program Magister Management Universitas Indonesia di bidang Risk Management pada 2001.

                                              ***

Wimboh pun memberikan lima prinsip hidup penting agar manusia terus maju, bermanfaat, dan sukses dalam kehidupannya.

Pertama, Yakin. Setiap manusia harus punya keyakinan atas segala sesuatu. 

"Saya yakin bisa memberikan yang terbaik bagi negara ini. Kita yakin mampu mengatasi ancaman krisis. Kita yakin bisa menaikkan taraf hidup masyarakat yang kurang mampu," kata Wimboh.

Kedua, Jujur. Kejujuran menjadi modal utama untuk menumbuhkan keyakinan atas segala sesuatu. Jujur menjadi jati diri manusia sesungguhnya untuk kebaikan bangsa.

Jujur menjadikan setiap pejabat membuat kebijakan yang berdampak positif bagi seluruh rakyat. Kejujuran mengarahkan manusia untuk memberikan yang terbaik dan menolak segala ajakan-ajakan sesat yang merugikan.

Ketiga, Kerja Keras. Dengan kerja keras, manusia bisa mengetahui secara detail setiap masalah yang ada, membuat solusi yang tepat, dan memberikan kinerja terbaiknya.

Keempat, Jangan Sombong. Musuh manusia paling nyata jika dia sudah di atas adalah kesombongan.

Sombong menjadikan manusia merasa paling hebat, ditakuti, dan bisa mengontrol manusia lain. Padahal, di atas langit ada langit.

Banyak orang sukses, berada di posisi teratas, merasa angkuh. Tak ada yang berani melawan dia. Namun, begitu muncul satu masalah, semua berubah. Dia tiba-tiba menjadi pesakitan.

Kelima, Empati, Suka Menolong. Manusia yang terbaik adalah yang selalu memberi. Manusia yang suka menolong dan peduli sesama.

                                            ***

Pada akhir 2015, Wimboh Santoso terpilih sebagai komisaris utama Bank Mandiri. 

Pada pertengahan 2017, Wimboh terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK periode 2017-2022. Wimboh unggul melalui voting atas Sigit Pramono.

photo
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kelima kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (ketiga kiri) meninjau peternakan lele dan ulat maggot yang dikelola Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan (BWM PKP) usai peresmian di Ciracas, Jakarta, Kamis (24/3/2022). 
 

Pertengahan Januari 2018, Wimboh diangkat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2018-2021. 

Akhir Juli 2022 ini, Wimboh Santoso mengakhiri kiprah dan perannya di OJK. Kembali ke kampus menjadi hal utama yang akan dia lakukan.

                                             ***

Salah satu legacy penting Wimboh Santoso bersama enam komisioner OJK 2017-2022 lainnya adalah mampu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia saat didera krisis akibat pandemi covid-19.

Program restrukturisasi kredit dan pembiayaan dari OJK menjadi salah satu kunci penting keberhasilan Indonesia mengatasi tekanan hebat pandemi di sektor keuangan dan ekonomi secara umum.

Pasar modal pun semakin tumbuh pesat dan kuat menghadapi gelombang besar krisis ekonomi covid-19. Jumlah investor semakin meningkat, transaksi naik, jumlah emiten terus bertambah, dan kepercayaan masyarakat atas pasar modal makin tinggi.

photo
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kedua kanan) berlari saat mengikuti OJK Run and Ride 10 KM di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (27/11/2021). 
 

Kini ekonomi beranjak tumbuh, konsumsi masyarakat naik lagi, dan ekspor bergeliat dengan neraca pembayaran positif.

Bagi Wimboh, keberhasilan Indonesia mengatasi gejolak ekonomi akibat covid-19 adalah karena adanya keyakinan dan kesatuan semua lini yang bahu-membahu untuk memperbaiki kondisi yang ada.

Kepemimpinan kuat Presiden Jokowi menjadi catatan penting Wimboh Santoso saat Indonesia sukses mengatasi turbulensi akibat pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement