REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pulihnya ekonomi pasca pandemi Covid-19 membuat dunia bisnis kini mulai bangkit kembali salah satunya adalah usaha jalan tol. PT BNI Sekuritas (BNIS) melihat minat investasi jalan tol masih tetap tinggi ke depannya seiring dengan pembangunan jalan tol yang masih luas.
Di samping itu, pemerintah juga akan segera memulai proses pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebelumnya, selama pandemi, jalan tol mengalami penurunan kepadatan lalu lintas sebagai akibat dari adanya pembatasan sosial.
Pascapandemi Covid-19, Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo mengatakan aktivitas masyarakat terlihat semakin tinggi yang terlihat dari kondisi volume trafik jalan tol yang semakin meningkat. Di samping itu, pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia tengah bertumbuh.
"Kondisi ini dapat membuka akses dan meningkatkan keterhubungan antar wilayah, daerah dan meningkatkan efisiensi serta produktifitias masyarakat," ujar Agung dikutip pada Sabtu (16/7/2022).
Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum (PUPR) membuka peluang investasi jalan tol dengan nilai mencapai Rp 82 triliun. Terdapat 41 ruas jalan tol sepanjang 2.500 kilometer (km) yang diharapkan dapat dibangun hingga tahun 2024.
Di sisi lain, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), hingga Juni 2022, terdapat 2.493,42 km jalan yang telah beroperasi di Indonesia dan tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Hingga kini, terdapat 66 ruas tol yang telah resmi beroperasi seluruhnya dan 30 ruas tol sedang dalam tahap konstruksi.
Dalam enam bulan terakhir ini, Divisi Investment banking BNI Sekuritas selaku penasihat keuangan telah berhasil membantu menyelesaikan 2 transaksi jalan tol. Ke depannya, BNI Sekuritas akan terus berkomitmen dalam membantu penyelesaian transaksi jalan tol sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam membangun industri jalan tol di Indonesia.