REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KB Bukopin bekerja sama dengan Valbury Capital Management terkait solusi investasi keuangan. Hal ini sejalan mekanisme kerja manajer investasi yang sesuai dengan peraturan OJK No. 39/POJK.04/2014 Tahun 2014 tentang Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan melalui nota kesepahaman ini nasabah Bank KB Bukopin akan mempunyai pilihan untuk mendapatkan manajer investasi yang tepat dalam memberikan solusi investasi keuangannya.
“Kami nilai Valbury Capital Management akan menjadi mitra yang tepat dan memiliki potensi untuk membantu kami mengakomodir kepentingan tersebut,” ujarnya, Jumat (15/7/2022).
Sementara itu Corporate Strategy Group KB Bukopin Zico H menambahkan nota kesepahaman ini Bank KB Bukopin telah memiliki izin sebagai agen penjual reksa dana dan telah memiliki pengalaman kerja sama dengan perusahaan aset manajemen.
“Bank KB Bukopin akan ikut membantu Valbury Capital Management sehingga keduanya akan tumbuh bersama melalui komunikasi secara terus menerus dengan afiliasi dan cabang serta kerja keras kedua belah pihak,” ucapnya.
Perwakilan dari pihak Valbury Capital Management menambahkan manajemen Valbury Capital akan melakukan yang terbaik, sehingga dapat tumbuh bersama Bank KB Bukopin sesuai dengan perubahan yang akan dilakukan kedua belah pihak, serta berusaha untuk memberikan dorongan positif kepada Bank KB Bukopin.
PT Valbury Capital Management, didirikan 2012, merupakan anak usaha sekaligus hasil pemisahan dari PT KB Valbury Sekuritas dengan total saham yang dimiliki sebanyak 79 persen. PT KB Valbury Sekuritas sendiri didirikan pada 22 Februari 2000 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2000. Saat ini pemegang saham PT KB Valbury Sekuritas dimiliki mayoritas oleh KB Securities Co., Ltd. sebesar 65 persen.
Tingginya minat masyarakat terhadap reksadana ditunjukkan oleh jumlah investor reksadana yang meningkat. Menurut data Infovesta (Pusat Informasi Reksa Dana, Obligasi, Saham, Indeks, dan Riset Investasi), saat ini ada 6,8 juta investor reksadana dengan total dana kelolaan di atas Rp 550 triliun. Adapun jumlah investor ini naik 115 persen dibandingkan akhir 2020 sebanyak 3,1 juta.
Tentunya ada alasan mengapa reksadana banyak diminati oleh para investor, salah satunya kinerja reksadana pada 2021 lalu. Meskipun situasi pandemi terus berubah sepanjang 2021, yang tentunya turut memengaruhi pergerakan ekonomi, secara umum pandemi terbilang semakin terkendali dengan luasnya jangkauan vaksinasi.
Kinerja reksadana pun turut meningkat. Kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap naik 3,6 persen, disusul kinerja rata-rata reksadana pasar uang sebesar 3,2 persen dan reksadana campuran sebesar 2,6 persen.
Sementara itu, reksa dana saham secara rata-rata masih terkoreksi, namun ada sejumlah produk yang kinerjanya di atas IHSG. Adanya kinerja tersebut, tidak heran banyak investor yang menaruh minat reksadana.