Kamis 14 Jul 2022 16:49 WIB

Pengusaha: Bisnis Ritel untuk Gaya Hidup dan Makanan Minuman Mulai Pulih

Pengusaha ritel bakal menggelar Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI).

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Suasana pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung. Ilustrasi
Foto: ANTARA/BAYU PRATAMA S
Suasana pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis ritel khususnya di subsektor gaya hidup dan makanan minuman diakui pengusaha mulai mengalami pemulihan tahun ini. Pengusaha berharap, bisnis ritel hingga akhir tahun ini akan terus mengalami peningkatan setelah Indonesia Retail Summit 2022 digelar pada bulan depan.

"Tahun ini yang sudah mulai pulih itu lifestyle kemudian food and beverage, kalau fesyen masih belum," kata Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budiharjo Iduansjah, di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan, Indonesia Retail Summit yang akan digelar pada 15-16 Agustus 2022 mendatang bakal menjadi titik balik pemulihan ritel di Indonesia. Di dalam agenda tersebut, para pengusaha ritel bakal menggelar Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) untuk yang keenam kalinya.

HBDI, kata dia, biasanya akan menjadi pengungkit konsumsi masyarakat di ritel modern untuk semua subsektor. Selain itu, Hippindo juga bakal melakukan konferensi bisnis ritel dan pameran yang diharapkan bisa mendatangkan investasi sektor ritel.

"Ini akan sangat banyak menghasilkan tenaga kerja, karena kita bukan hanya menincar pertemuannya, tapi setelah itu misalnya akan timbul kesepakatan pembuatan toko hingga investasi," ujarnya.

Ketua Indonesia Retail Summit, Anne Patricia Sutanto, menuturkan, pasar bisnis offline mengalami penurunan drastis karena keterbatasan yang diterapkan pemerintah. Minimnya pengunjung yang masuk ke pusat perbelanjaan otomatis menekan pendapatan para pengusaha ritel.

Seiring dengan proses endemi yang tengah berlangsung, pihaknya berharap kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan terus bertambah bahkan dapat melampaui seperti sebelum masa pandemi.

"Kita akan ingatkan kembali bahwa dunia ritel perlu pemulihan dan kita mengajak semua stakeholder untuk bergotong-royong," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement