REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mendukung konversi Bank Riau Kepri (BRK) menjadi BRK Syariah. Menurut dia, konversi ke BRK Syariah akan menjadikan BRK sebagai perbankan yang lebih universal.
Gubernur Ansar Ahmad berharap ke depan BRK Syariah akan lebih menerapkan penguatan pengamanan sistem, pengembangan SDM perbankan, serta kepercayaan nasabah akan perolehan hasil. Dia juga mendorong BRK Syariah ke depan dapat menjadi lokomotif dan agen perubahan bagi UMKM, karena pengembangan sektor ril akan menguatkan pondasi ekonomi di kabupaten kota, baik di Riau maupun Kepri.
"Harus diketahui bahwa sistem Bank Syariah ini bukan hal baru. Ini model lama yang sangat bagus dikembangkan di era saat ini," kata Gubernur.
Mantan Legislator DPR RI itupun meminta BRK Syariah makin memanfaatkan perkembangan teknologi berbasis digital saat ini untuk memudahkan masyarakat mengakses transaksi dan pelayanan perbankan. Selain itu, tentu hasilnya menerapkan bagi hasil berkonsep syariah.
"Bank syariah akan lebih baik dari bank konvensional," ucap Gubernur Ansar.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan peresmian BRK Syariah nantinya akan menjadi sejarah, karena Riau dan Kepri akan menjadi provinsi dengan bank daerah yang beroperasi secara syariah. Sebelumnya, juga telah ada beberapa provinsi lain yang melakukan hal serupa.
Syamsuar berharap pertumbuhan ekonomi syariah di daerah itu akan terus meningkat dan Riau dapat menjadi salah satu zona ekonomi syariah di Tanah Air. Dia juga menargetkan bank daerah dua provinsi itu akan terus berkembang dan maju, sehingga dapat menjadi bank syariah ketiga terbesar di Tanah Air, setelah Bank Syariah Indonesia dan Bank Muamalat.
"Itu harapan kami agar BRK Syariah ini terus maju dan berkembang, targetnya bisa menjadi tiga besar bank syariah yang ada di Indonesia, setelah BSI dan Bank Muamalat," ujar Syamsuar.