Rabu 06 Jul 2022 13:38 WIB

Mulai Hari Ini, Warga Bisa Beli Minyak Goreng Kemasan Seharga Rp 14 Ribu

Minyak goreng curah kemasan Minyakita akan tersedia di ritel modern dan tradisional.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kementerian Perdagangan meluncurkan minyak goreng curah kemasan sederhana dengan harga Rp14.000 per liter.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kementerian Perdagangan meluncurkan minyak goreng curah kemasan sederhana dengan harga Rp14.000 per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan resmi meluncurkan minyak goreng curah kemasan sederhana dengan harga Rp 14 ribu per liter. Namun, minyak goreng murah ini khusus untuk produk dengan merek Minyakita.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menjelaskan, meski merupakan minyak goreng curah, karena telah dikemas, akan tersedia di toko ritel modern selain di pasar tradisional.

"Tentu minyak goreng dengan kemasan sederhana ini akan lebih mudah sampai ke Papua, Maluku, Sulawesi dan bisa masuk ke supermarket-supermarket," kata Zulhas, sapaan akrabnya di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Rabu (6/7/2022).

Adapun, produk Minyakita tidak hanya tersedia dalam kemasan plastik namun juga dalam bentuk botol plastik. Meski begitu, harga yang diterima konsumen akan tetap sama sebesar Rp 14 ribu per liter.

Zulkifli menambahkan, merek Minyakita meskipun terdaftar sebagai brand milik pemerintah namun terbuka untuk digunakan para pelaku usaha minyak goreng. Sejauh ini, tercatat ada 28 perusahaan yang akan memproduksi Minyakita dan disebarkan ke berbagai wilayah.

Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan, di tengah lonjakan kenaikan harga minyak sawit dunia saat ini, semestinya menjadi berkah bagi Indonesia.

Sebab, para petani sawit bisa mendulang keuntungan yang besar, begitu pula para pengusaha. Pemerintah pun bisa mendapatkan pajak ekspor yang tinggi namun disisi lain, masyarakat bisa menjangkau minyak goreng dengan harga murah.

"Tapi hari-hari ini mengeluh juga. Mestinya semua pihak bahagia malah menjadi bencana. Nah saya sudah tiga minggu (menjabat) sudah ketemu benang merahnya," katanya.

Zulkifli menyebut, kepentingan pemerintah dan pengusaha dalam mengurus minyak goreng sudah sama. Namun, selama ini kerap tak sejalan lantaran banyaknya masalah distribusi.

Ia pun optimistis dengan program pengemasan minyak curah menjadi kemasan, distribusi ke berbagai wilayah akan lebih mudah sehingga harga dapat dijaga.

Di satu sisi, pengusaha yang akan memproduksi Minyakita juga bakal mendapatkan insentif kuota ekspor yang lebih besar sehingga diharapkan para produsen berminat membuat produk Minyakita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement