REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia hadir dalam Peresmian Fasilitas Produksi PT Smoore Technology Indonesia (STI) yang berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (30/6/2022). Pabrik yang dibangun dengan luas tanah 6 hektar itu merupakan pabrik ke-14 yang dibangun oleh Smoore International.
Rencana investasi itu sebesar 80 juta dolar AS atau Rp 1,12 triliun. Bahlil pun menyampaikan apresiasinya atas komitmen PT STI dalam merealisasikan rencana investasinya di Indonesia.
Adanya investasi dari PT STI ini merupakan manifestasi dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ia juga mengingatkan kembali perlunya kolaborasi dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah.
“Tolong libatkan UMKM dan pengusaha lokal. Beri dukungan ke mereka. Investasi yang baik itu, yang besar mampu mengangkat yang kecil. Jadi tolong kita butuh kerja sama. Kita butuh kolaborasi. Kita butuh lapangan pekerjaan, tapi juga ruang untuk anak-anak daerah agar memanfaatkan secara maksimal untuk menjadi tuan di negeri sendiri,” tegasnya.
Presiden Direktur PT STI Clayton Shen mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Investasi/BKPM atas fasilitas pembebasan bea masuk atas impor mesin yang diberikan kepada PT STI. Dengan fasilitas tersebut, harapannya PT STI dapat segera berproduksi komersial sesuai dengan yang direncanakan.
“Kami harap investasi ini dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat bagi banyak pihak, serta berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional. Khususnya bagi perekonomian di Kabupaten Malang melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ujar Clayton.
Pendirian pabrik ini bertujuan memenuhi permintaan produk yang meningkat di seluruh dunia, serta strategi untuk perluasan jangka panjang. Selain itu, Smoore International juga berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat investasinya di Asia Tenggara.
Smoore International yang berpusat di Kota Shenzen, China ini merupakan salah satu produsen rokok elektrik terbesar di dunia dengan pangsa pasar rokok elektrik global sebesar 18,9 persen. Pabrik yang akan dibangun di Kabupaten Malang tersebut merupakan produsen alto pods pertama di Indonesia.
Pabrik ini nantinya akan terdiri dari 16 lini produksi alto pods berteknologi canggih dan mampu memproduksi 7.200 unit setiap lini per jam. Diperkiraan nilai produksi sebesar 860 juta dolar AS per tahun.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi pada kuartal I 2022 di provinsi Jawa Timur menempati peringkat tiga untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yaitu Rp 15,4 Triliun. Lalu peringkat tujuh pada kategori Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 574,8 Juta dolar AS.