REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pertumbuhan pembiayaan pemilikan rumah (KPR) sekitar 10 persen pada tahun ini. Direktur Sales dan Distribusi BSI, Anton Sukarna mengatakan BSI memiliki produk KPR Griya dan juga subsidi melalui FLPP.
"Target kita Rp 14 triliun untuk KPR tahun ini, data terakhir sudah mencairkan sekitar Rp 6 triliun untuk pembiayaan Griya (KPR)," katanya setelah Seremonial Akad 2.500 nasabah FLPP di The Tower, Jakarta, Rabu (22/6).
KPR merupakan kontributor signifikan pada pembiayaan konsumer BSI dengan porsi sekitar 46 persen. Total pembiayaan konsumer sendiri mencapai Rp 89 triliun per Maret 2022.
Anton mengatakan, BSI merupakan salah satu bank penyalur pembiayaan KPR terbesar di Indonesia dengan peringkat kelima. Sampai Mei 2022, penyaluran pembiayaan KPR BSI secara keseluruhan mencapai Rp 6,051 triliun atau mengalami pertumbuhan 12,83 persen (yoy).
Ia optimistis pertumbuhan KPR syariah akan semakin meningkat karena BSI punya harga yang sangat kompetitif. Hal ini didukung oleh pendanaan atau dana-dana murah yang cukup tinggi di BSI, dengan porsi CASA mencapai 58 persen.
Selain segmen KPR reguler, BSI juga mendorong KPR subsidi melalui FLPP untuk masyarakat dengan pendapatan di bawah Rp 8 juta. Potensi kepemilikan rumah pertama menjadi daya tarik bagi BSI untuk serius menggarap KPR Sejahtera FLPP sebagai salah satu fokus pembiayaan konsumer.
"FLPP kita tahun ini naik lebih dari 50 persen, tahun lalu itu hanya sekitar Rp 1 triliun realisasinya," kata dia.
Produk FLPP dapat digunakan untuk pemilikan rumah pertama, pembangunan rumah secara pribadi, dan renovasi. Saat ini, sebanyak lebih dari 3.000 proyek pengembang perumahan subsidi telah bekerja sama dengan BSI.
FLPP di BSI sendiri memiliki keunggulan angsuran tetap, ringan, dan bebas biaya seperti diantaranya biaya appraisal dan provisi, serta proses mudah. Anton mengatakan, salah satu strategi untuk mendorong penyaluran program BSI KPR Sejahtera FLPP juga lewat digitalisasi.
"Kita juga ingin mengoptimalkan market share serta database nasabah existing yang ada dan membangun sinergi dengan developer terbaik dari setiap daerah untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.