Ahad 19 Jun 2022 23:20 WIB

Pegadaian Siapkan KUR Syariah Rp 5,9 Triliun

Layanan KUR ditargetkan bisa diakses lebih dari 4.000 outlet.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Nasabah melakukan transaksi di Kantor Pegadaian cabang Kebayoran Lama. ilustrasi. PT Pegadaian serentak menyalurkan Kredit Usaha Rakyat berbasis Syariah untuk membantu pelaku usaha super mikro.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Nasabah melakukan transaksi di Kantor Pegadaian cabang Kebayoran Lama. ilustrasi. PT Pegadaian serentak menyalurkan Kredit Usaha Rakyat berbasis Syariah untuk membantu pelaku usaha super mikro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian serentak menyalurkan Kredit Usaha Rakyat berbasis Syariah untuk membantu pelaku usaha super mikro dalam pengembangan usaha pada Senin (20/6/2022). Pegadaian menargetkan, layanan tersebut dapat diakses di lebih dari 4.000 outlet seluruh Indonesia pada bulan Juli 2022, dengan dana Penyaluran KUR sebesar Rp 5,9 triliun.

Penyaluran KUR Syariah resmi diperkenalkan kepada masyarakat, dalam acara Pasar Campur Syariah 2022  yang digelar di Taman Sangkareang, Kota Mataram, Sabtu (18/6/2022).

Baca Juga

Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, kredit usaha rakyat syariah adalah salah satu inovasi PT Pegadaian untuk membantu pengembangan usaha para pelaku usaha mikro di Indonesia. Adapun memilih  Nusa Tenggara Barat khususnya Lombok, karena pertumbuhan usaha mikro di wilayah ini sangat tinggi.

"Selain itu, pelaku UMKM juga sangat berkembang pesat, sehingga KUR berbasis Syariah ini dapat menambah kekuatan para pelaku UKM," ujar Damar.

Plafon pinjaman yang diberikan oleh Pegadaian, mulai dari Rp 1 juta – Rp 10 juta/nasabah, dengan biaya pengelolaan (mu’nah) sebesar 6 persen per tahun.

"Produk ini diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19. Selain itu Pegadaian akan terus konsisten, untuk membantu misi pemerintah dalam pembangunan ekonomi kerakyatan," kata Damar.

 

Sementara Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah menambahkan, KUR dengan skema syariah adalah fitur baru yang diharapkan menjadi pilihan masyarakat dalam memilih produk pembiayaan yang dapat mensejahterakan masa depan bangsa.

“Kami memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha super mikro, mikro maupun UMKM untuk mendapatkan produk pembiayaan yang tepat, cepat dan pastinya aman,” ujar Evi.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah turut mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Pegadaian, yang memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. KUR Syariah diyakini akan menjadi solusi bagi masyarakat, karena skema pembiayaan ringan tanpa membebani masyarakat.

Dalam pengembangannya, Pemprov NTB akan membantu program penyaluran KUR Syariah Pegadaian, karena pemerintah daerah selalu menyambut baik hadirnya investasi.

“Bisnis bukan hanya hitung-hitungan saja, tetapi perlu sentuhan hati. Dan saat ini, Pegadaian hadir menyentuh masyarakat di NTB,” kata Zul.

Advertisement
Berita Lainnya