Senin 13 Jun 2022 17:45 WIB

Pupuk Indonesia Raih Penghargaan CSR 2022

Indonesia CSR Awards 2022 menjadi bukti Pupuk Indonesia peduli terhadap lingkungan

 PT Pupuk Indonesia (Persero) dan dua anak perusahaannya berhasil meraih penghargaan Indonesia CSR Awards 2022 in Fertilizer Sector Industry pada acara Indonesia CSR & TJSL Awards 2022 yang diselenggarakan oleh The Iconomics.
Foto: Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan dua anak perusahaannya berhasil meraih penghargaan Indonesia CSR Awards 2022 in Fertilizer Sector Industry pada acara Indonesia CSR & TJSL Awards 2022 yang diselenggarakan oleh The Iconomics.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) dan dua anak perusahaannya berhasil meraih penghargaan Indonesia CSR Awards 2022 in Fertilizer Sector Industry pada acara Indonesia CSR & TJSL Awards 2022 yang diselenggarakan oleh The Iconomics. Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT Pupuk Kujang dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

 

Baca Juga

Penghargaan ini diterima oleh beberapa perwakilan perusahaan, seperti Tina T Kemala Intan selaku Direktur SDM, Tata Kelola, & Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, VP TJSL PT Pupuk Kujang Agung Gustiawan, dan SVP Umum PT Pusri Palembang, RA Rahim.

 

Direktur SDM, Tata Kelola, & Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, Tina T Kemala Intan mengatakan Indonesia CSR Awards 2022 mampu meningkatkan kinerja tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pupuk Indonesia Grup kedepannya. "Terima kasih kepada panitia yang sudah memberikan penghargaan kepada Pupuk Indonesia dengan harapan tentunya kita terus berkomitmen dan bisa semakin meningkatkan CSR ini sesuai dengan tujuan yang lebih besar," demikian ungkap Tina, dalam siaran persnya, Senin (13/6/2022).

 

Lebih lanjut Tina mengatakan bahwa Indonesia CSR Awards 2022 menjadi bukti perusahaan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun beberapa upaya yang dilakukan Pupuk Indonesia Grup melalui pelayanan terbaik dan program penguatan modal UMKM kepada masyarakat dan petani.

Pasalnya CSR atau TJSL adalah kegiatan yang merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.

 

Di perusahaan pelat merah, pelaksanaan program TJSL berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) serta berpedoman kepada ISO 26000 sebagai panduan pelaksanaan program, dengan harapan pelaksanaan program TJSL BUMN yang lebih terukur, berdampak dan berkelanjutan.

 

Direktur Pengendalian dan Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dasrul Chaniago mengatakan bahwa program TJSL masuk ke dalam pilar yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi nasional ditopang oleh tiga pilar yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. "Posisi CSR ada di pilar sosialnya, pembangunan akan berjalan baik jika ekonominya tumbuh. Kemudian ekonomi bisa tumbuh berkelanjutan jika didukung oleh lingkungan yang baik," kata Dasrul.

 

Dengan demikian, Dasrul mengungkapkan program TJSL yang dijalankan oleh sebuah perusahaan saling berkaitan pada pilar pertumbuhan ekonomi. "Karena lingkungan yang baik ini bisa dipelihara jika perusahaan atau pihak yang terlibat menggunakan teknologi terbaik untuk lingkungan, dan kemudian ekonomi bisa berjalan berkelanjutan jika ditopang lingkungan sosial yang baik. Karena lingkungan sosial yang tidak nyaman dan aman tentu perusahaan dalam kegiatan juga tidak nyaman," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement