Jumat 10 Jun 2022 00:09 WIB

BSI Resmikan UMKM Center Kedua di Yogyakarta

Yogyakarta bagi BSI sangat istimewa dan strategis.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, dan Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi  menunjukan kain batik salah satu produksi UMKM rekanan BSI Yogyakarta saat kunjungan di BSI UMKM Center Yogyakarta, Kamis (9/6).
Foto: dok. BSI
Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, dan Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi menunjukan kain batik salah satu produksi UMKM rekanan BSI Yogyakarta saat kunjungan di BSI UMKM Center Yogyakarta, Kamis (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan BSI UMKM Center di Yogyakarta. UMKM Center di Yogyakarta tersebut merupakan fasilitas kedua yang dibangun oleh BSI, setelah sebelumnya pada akhir Desember 2021 lalu perseroan meresmikan UMKM Center di Provinsi Aceh.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, Yogyakarta bagi BSI sangat istimewa dan strategis. Daerah ini terkenal sebagai daerah yang sarat akan budaya Jawa yang adiluhung, daerah dengan ribuan komunitas anak muda kreatif, daerah wisata, kota pelajar, dan kota seniman.

Baca Juga

"Tempat ini dapat menjadi contoh pengembangan UMKM bagi daerah lainnya," katanya melalui keterangan pers, Kamis (9/6/2022).

Saat ini, BSI Yogyakarta telah mempunyai 111 cabang dan memegang amanah dari 1,5 juta nasabah dengan total kelolaan aset Rp 7,7 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari jumlah dana pihak ketiga yang sebesar Rp 5,5 triliun dan pembiayaan yang disalurkan Rp 2,2 triliun.

Hery berkomitmen, BSI akan menyalurkannya menjadi energi bagi pengembangan industri halal nasional khususnya di Yogyakarta. BSI juga berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan perekonomian daerah serta memberikan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat.

Hery menegaskan kehadiran UMKM Center di Yogyakarta merupakan bagian dari upaya BSI meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha di segmen tersebut. Diharapkan dapat terbentuk suatu ekosistem UMKM Indonesia yang unggul dan berkualitas.

Visi besar BSI untuk mendukung pengembangan pelaku UMKM beralasan kuat. Hery menjabarkan bahwa UMKM menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19.

Mengacu data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. Sektor UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.

BSI nantinya akan kembali membangun UMKM Center di beberapa wilayah lain di Tanah Air. BSI UMKM Center juga memberikan pelatihan kepada UMKM untuk memodernisasi bisnis dengan memanfaatkan sosial media sebagai wadah pemasaran.

Selain itu, ada portal khusus untuk membantu pemasaran produk-produk UMKM binaan BSI UMKM Center. Portal tersebut diharapkan mampu memperluas akses pasar pelaku UMKM agar mampu mendukung pengembangan bisnis yang pada akhirnya dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Compliance & Human Capital BSI, Tribuana Tunggadewi menyampaikan, dalam pemberdayaan UMKM Center ini, BSI akan bersinergi dengan stakeholder. Akan ada juga dukungan dengan adanya kurikulum dan modul yang komprehensif dan aplikatif sehingga tujuan menciptakan UMKM yang Go Halal, Go Digital dan Global dapat tercapai.

BSI UMKM Center pun seiring program pemerintah pusat dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pascapandemi. Stimulus ekonomi banyak difokuskan di segmen usaha tersebut.   

"Bagi BSI sendiri, perseroan telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM mencapai Rp 40,8 triliun secara nasional dengan kualitas pembiayaan yang sangat baik," katanya.

Nilai tersebut sekitar 23,05 persen dari total portofolio pembiayaan BSI. Adapun khusus untuk Provinsi Yogyakarta, penyaluran pembiayaan BSI ke sektor UMKM sudah mencapai Rp 599,58 miliar per Mei 2022, naik sekitar 23,76 persen sejak Desember 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement