Kamis 09 Jun 2022 12:34 WIB

Hari Laut Sedunia, Erick Thohir: Indonesia Poros Maritim Dunia

Faktor penting jadi poros maritim adalah kemampuan membangun budaya maritim

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Kementerian BUMN mengingatkan seluruh insan BUMN akan kekayaan dan potensi besar Indonesia. (ilustrasi)
Foto: dok. KKP
Kementerian BUMN mengingatkan seluruh insan BUMN akan kekayaan dan potensi besar Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam memperingati Hari Laut Sedunia yang jatuh pada Rabu (8/6/2022) lalu, Kementerian BUMN mengingatkan seluruh insan BUMN akan kekayaan dan potensi besar Indonesia.

“Sebagai negara maritim yang memiliki wilayah perairan di Indonesia luas, memiliki 17.499 pulau, dan bergaris pantai sepanjang 81.000 km, lautan Indonesia merupakan sumber kehidupan,” demikian seruan Kementerian BUMN dalam akun Instagram, @kementerianbumn.

Baca Juga

Menteri BUMN Erick Thohir ikut menggaungkan kekayaan dan potensi besar laut Indonesia. Menurut Erick, dengan potensi besar itu, Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Faktor penting untuk menjadi poros maritim dunia adalah kemampuan Indonesia dalam membangun budaya maritim itu sendiri.

"Baik itu terkait pengelolaan sumber daya laut, pengembangan infrastruktur yang sangat penting saat ini dan tentu juga konektivitas maritim guna menjadi poros maritim dunia," ujar Erick Thohir.

Erick mengatakan, melalui program tol laut yang sejalan dengan Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi), BUMN pun menerima penugasan untuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang menghubungkan produksi ke distribusi, dari Sabang sampai Merauke.  

Namun, lanjutnya, upaya tersebut dibarengi pula dengan kompleksitas tinggi yang sedang dihadapi sektor kelautan dunia dan berdampak pada industri logistik Indonesia. Industri logistik Indonesia saat ini menghadapi tantangan dan tekanan berkaitan dengan kerentanan rantai pasok global (supply chain), seperti berkurangnya jumlah kontainer.

Selain itu, menurut Erick, kebijakan perdagangan global yang telah disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan G20 mengenai rantai pasok sangat berpengaruh terhadap sumber daya alam Indonesia. Negara-negara di dunia meminta sumber daya alam Indonesia di ekspor sebesar-besarnya untuk kebutuhan mereka.

Erick menilai, untuk memenuhi rantai pasok dunia, Indonesia juga perlu menyeimbangkan dengan kebutuhan di dalam negeri. Erick juga menyatakan perlunya efisiensi biaya logistik yang akan memberikan pengaruh kepada meningkatnya perekonomian nasional.

"Kita harus menjadi sentralnya dunia. Apalagi kita sekarang menjadi Presiden G20," kata Erick Thohir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement