Kamis 02 Jun 2022 16:19 WIB

BPS: Inflasi Harga Pangan Paling Tinggi Sepanjang Mei 2020

Inflasi volatile foods sepanjang Mei lalu tercatat mencapai 0,94 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pedagang sembako menunggu pelanggan di pasar tradisional di Jakarta (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Seorang pedagang sembako menunggu pelanggan di pasar tradisional di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laju inflasi harga pangan bergejolak atau volatile foods menjadi yang tertinggi sepanjang Mei 2022 dibandingkan inflasi harga diatur pemerintah (administered prices) maupun inflasi inti. Inflasi volatile foods sepanjang bulan lalu tercatat mencapai 0,94 persen dan memberikan andil terhadap keseluruhan inflasi sebesar 0,16 persen.

"Komoditas yang paling memberikan andil paling besar adalah telur ayam ras, bawang merah, dan daging sapi," kata Margo dalam konferensi pers, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga

Khusus pada komoditas telur ayam ras pada bulan Mei lalu menyumbang inflasi sebesar 0,05 persen di tingkat konsumen maupun di level perdagangan besar atau produsen.

Margo menjelaskan, kenaikan telur ayam ras berkaitan erat dengan naiknya harga pakan ayam ras. Sebab, pakan unggas juga menggunakan bahan baku impor, seperti gandum yang tengah mengalami kenaikan harga dunia.

Tak hanya telur ayam ras, produk seperti tepung terigu dan mie kering instan yang menggunakan gandum juga telah mengalami kenaikan inflasi masing-masing 0,01 persen. Namun, inflasi yang dirasakan masih berada di level produsen dan belum sampai kepada konsumen.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pun mencatat hingga Kamis (2/6/2022), telur ayam ras segar terus mengalami kenaikan. Tercatat mencapai Rp 28.900 per kg rata-rata nasional. Harga itu mengalami kenaikan 0,87 persen dari hari sebelumnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement