REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pembangunan Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia harus didasarkan pada kepemimpinan berkarakter yang dibangun di atas akhlak yang baik. Tanpa itu, yang akan terjadi adalah kezoliman, kerakusan, dan tipu daya.
Prinsip yang sama, kata Erick Thoir, juga harus dijalankan di sektor semua BUMN. Tranformasi BUMN, kata dia, harus dilakukan bersamaan dengan pembentukan karakter para punggawanya.
“Transformasi tidak mungkin tanpa pembentukan karakter. Kalau menginginkan Indonesia maju tapi juga makmur dan mendunia, harus didasari dengan kepemimpinan yang berkarakter,” kata Erick Thohir, Ahad (22/5/2022) lalu.
Menurut Erick Thohir, pembentukan akhlak sangat penting dalam membangun bangsa. Sebab tanpa akhlak kekuasaan yang diharapkan baik akan menjelma menjadi sebuah kezoliman.
Begitu juga dalam bidang kekayaan. Tanpa akhlak, maka yang terjadi adalah kerakusan, sedangkan kepintaran tanpa akhlak akan berubah menjadi tipu daya.
"BUMN adalah penyumbang sepertiga ekonomi di Indonesia, tetapi kalau individunya tidak punya akhlak yang baik maka tidak akan berhasil,” ungkap Erick Thohir.
Itu sebabnya, Erick Thohir selalu menekankan pentingnya pembentukan karakter dan pembangunan akhlak di sektor BUMN. Sebab, BUMN menjalankan peran ganda yaitu sebagai pencipta nilai (value creator) dan agen pembangunan (agent of development). Dengan dua peran itu, BUMN menjadi penyeimbang.
Dalam menjalankan peran-peran tersebut, BUMN juga harus sungguh-sungguh menerapkan nilai-nilai yang baik yang berdiri di atas akhlak sebagai landasan dalam mentransformasi sumber daya manusia (SDM)-nya.
Karena itu, rekrutan karyawan baru di semua BUMN juga harus didasarkan pada akhlak ini. Selain itu, tentu saja orang-orang yang bergabung dengan BUMN adalah mereka yang memiliki kapasitas yang mumpuni dan sejalan dengan visi misi BMUN itu sendiri.