Senin 23 May 2022 18:57 WIB

Sri Mulyani: Pembiayaan APBN Melalui Utang Turun 62,4 Persen di April

Penerbitan SBN neto pada April 2022 menurun 65,9 persen dari April 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kelima kiri) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (keempat kanan) serta para pejabat Eselon I bersiap menyampaikan keterangan pers APBN KITA di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kelima kiri) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (keempat kanan) serta para pejabat Eselon I bersiap menyampaikan keterangan pers APBN KITA di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (23/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri MulyaniIndrawati mengatakan pembiayaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui utang turun sangat tajam pada April 2022, yakni 62,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Dengan demikian realisasi pembiayaan utang pada April 2022 mencapai Rp155,9 triliun atau menurun dari April 2021 yang sebesar Rp414,9 triliun.

"Hal ini menggambarkan APBN sudah mulai terjadi konsolidasi atau pemulihan," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Mei 2022 di Jakarta, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Ia memerinci realisasi pembiayaan utang pada bulan lalu dilakukan melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp142,2 triliun dan pinjaman neto senilai Rp13,6 triliun. Penerbitan SBN neto pada April 2022 menurun 65,9 persen dari April 2021 yang sebesar Rp416,7 triliun, begitu pula dengan pinjaman neto yang turun 857,2 persen dari sebesar minus Rp1,8 triliun pada bulan April tahun lalu.

Sri Mulyani menjelaskan penurunan yang sangat tajam dari penerbitan SBN merupakan salah satu bentuk menjaga ketahanan APBN dari tren kenaikan suku bunga global yang makin tinggi."Yang paling utama adalah penurunan dari jumlah penerbitan SBN agar mengamankan APBN dari risiko pasar," ungkapnya.

Sementara itu, ia menuturkan realisasi berbagi beban alias burden sharing dengan Bank Indonesia pada tahun ini hingga April mencapai Rp30,17 triliun, yang terdiri dari penerbitan surat utang negara (SUN) sebesar Rp15,43 triliun dan surat berharga syariah negara (SBS) Rp14,74 triliun.

Burden sharing sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) I tahun 2022 dilaksanakan dengan hati-hati, termasuk lelang tambahan (greenshoe option) dan private placement yang secara terukur dengan tetap menjaga kredibilitas pasar dan pertimbangan kondisi kas.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement