REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menaruh perhatian sangat serius dalam hal kepemimpinan perempuan di dunia bisnis dan profesional. Karena itu, dia meminta perusahaan-perusahaan milik negara untuk terus memperkuat kepemimpinan perempuan.
"Saya berharap, BUMN dan pemangku kepentingan terkait dari Forum G20 Empower dapat terus berkolaborasi dalam memperkuat potensi perempuan di dunia bisnis dan profesional," kata Erick sebagaimana dikutip dari akun Youtube G20 Empower, Kamis (19/5).
Perhatian besar Erick untuk memanfaatkan potensi kaum perempuan tidak terlepas dari komposisi penduduk Indonesia. Sebab 46,5 persen dari total penduduk Indonesia adalah kaum perempuan. Artinya, setengah dari jumlah penduduk bangsa ini adalah perempuan.
Perempuan-perempuan Indonesia, Erick mengatakan, sudah berada di hampir seluruh mata rantai usaha. Meski demikian, Erick sadar bahwa masih ada begitu banyak tantangan yang dihadapi perempuan Indonesia untuk berkiprah di dunia bisnis dan profesional.
Dia menyontohkan, kurangnya keterwakilan perempuan di posisi-posisi strategis, masih adanya ketimpangan akses terhadap teknologi, kerap terjadi kekerasan dan diskriminasi berbasis gender. Serta minimnya ruang aman bagi perempuan di tempat kerja.
"Oleh karena itu, sajak awal masa kepemimpinan saya di Kementerian BUMN, kami memberikan perhatian khusus dalam memberikan rasa aman, nyaman, dan membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi perempuan di BUMN. Termasuk mengupayakan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi maupun kekerasan berbasis gender. Kesetaraan hak dan kesempatan," ucap Erick Thohir.