Kamis 19 May 2022 23:00 WIB

Riset: Dari 71 Persen Niat Beli Rumah Hanya 27 Persen yang Raih Target

Riset situs Rumah.com menyebut masih banyak orang terkendala membeli rumah

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Rumah.com sebagai portal properti berupaya membantu mencari rumah yang terpilih untuk mendapat dukungan berbagai sumber daya berupa kepakaran dan jaringan konsultan properti.

Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menemukan sebanyak 71 persen orang Indonesia sebenarnya ingin membeli rumah tetapi hanya 27 persen responden saja yang sudah merasa setengah jalan menuju target yang dituju. Data pemerintah sendiri memperkirakan backlog perumahan masih mencapai 12,75 juta unit.

“Kami memahami bahwa perjalanan mencari rumah tidak bisa dianggap enteng. Ini merupakan salah satu keputusan terbesar seseorang dalam hidup, sekaligus juga sering dilihat sebagai puncak pencapaian seseorang. Kami berempati bahwa perjalanan mencari rumah bisa terasa menakutkan, membuat para pencari rumah merasa bingung, ragu, dan tidak tahu harus mulai dari mana,” ujar Country Manager Rumah.com Marine Novita dalam keterangan resmi, Kamis (19/5/2022).

Menurutnya melalui Program reality show di media sosia perusahaan ingin mendorong para pencari rumah lainnya untuk memulai mengambil langkah mereka juga – Melangkah Bersama Rumah.com. Program ini menghadirkan kisah Erna, seorang ibu tunggal yang sangat ingin tiga anaknya bisa tinggal di rumah milik mereka sendiri. 

Kisah lainnya adalah Arnold dan istrinya yang bertahun- tahun telah bekerja keras dari satu kota ke kota lain. Mereka kini ingin menetap sedekat mungkin dari sekolah sang buah hati yang memasuki jenjang SD.

Rumah.com memanfaatkan jaringan luas dari 12.500 agen properti dan menunjuk dua spesialis area untuk membantu Ibu Erna dan Pak Arnold menemukan kandidat rumah yang memenuhi kriteria mereka. Pakar hukum dan perencanaan keuangan dari halaman Tanya Rumah.com juga ditunjuk untuk membantu Erna dan Arnold.

Erna bercerita, sebagai seorang ibu tunggal, saya ingin memberi rasa aman kepada anak-anak tidak ingin mereka merasa kekurangan. “Walau sejujurnya, memiliki rumah sendiri rasanya masih seperti mimpi,” ucapnya.

Sementara itu, Arnold mengungkapkan setelah bertahun-tahun pindah kota untuk mengikuti tuntutan karier, dirinya merasa sudah waktunya untuk menetap. 

“Kebetulan anak kami sekarang sudah memasuki jenjang SD, walaupun tidak mudah menemukan Sekolah Kristen di area timur Jakarta dimana saya sekarang menjabat sebagai Area Sales Manager. Kami ingin istri dan anak perempuan saya dapat tinggal di lingkungan yang nyaman, akrab, dan dekat dengan sekolah, bahkan sekalipun saya sendiri nanti masih harus berpindah tempat mengikuti penugasan,” ucapnya.

Marine mengungkapkan tantangan pencari rumah memang bermacam-macam. Beberapa orang memiliki pinjaman lain yang harus dilunasi, ada juga yang pendapatannya bergantung pada komisi penjualan. 

“Berbagai situasi ini mungkin membuat para pencari rumah merasa bingung, kurang percaya diri, dan merasa tidak berbuat apa-apa. Tetapi dengan analisa keuangan rumah tangga, serta pengetahuan tentang cara kerja bank dalam memberi pinjaman, kita optimis bahwa setiap orang bisa memulai langkah mereka menuju rumah idaman,” ucapnya.

Selain program Melangkah Bersama Rumah.com, portal properti ini juga telah mengumpulkan inspirasi Cerita Rumah di mana para pemilik rumah saling berbagi cerita perjalanan dalam membeli rumah idaman mereka sehingga menjadi inspirasi bagi orang lain. Selain itu, ada halaman Tanya Rumah.com yang menjadi wadah tanya jawab seputar jual beli rumah bersama para pakar properti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement