Kamis 28 Apr 2022 10:41 WIB

Baru Diluncurkan, Kontribusi Pembiayaan Jago Syariah Capai Rp 2,4 Triliun

Tiga bulan pertama 2022, nasabah Jago dan Jago Syariah naik 1 juta orang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Jago Syariah yang baru diluncurkan pada September 2021, telah berkontribusi secara optimal dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun pada akhir kuartal I 2022. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menyampaikan, segmen konvensional dan syariah berhasil tumbuh secara cepat dan merata.
Foto: Republika/Idealisa masyrafina
Jago Syariah yang baru diluncurkan pada September 2021, telah berkontribusi secara optimal dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun pada akhir kuartal I 2022. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menyampaikan, segmen konvensional dan syariah berhasil tumbuh secara cepat dan merata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  PT Bank Jago Tbk melanjutkan pertumbuhan positif dan efisien dengan risiko kredit yang terjaga dengan baik pada kuartal I 2022. Bank Jago tercatat menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp 6,14 triliun pada kuartal I 2022, meningkat 376 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy) sebesar Rp 1,29 triliun.

Jago Syariah yang baru diluncurkan pada September 2021, telah berkontribusi secara optimal dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun pada akhir kuartal I 2022. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menyampaikan, segmen konvensional dan syariah berhasil tumbuh secara cepat dan merata.

Baca Juga

"Hal ini ditopang oleh model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital sehingga penyaluran kredit dan pembiayaan syariah secara cepat merupakan cerminan dari keinginan kami untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia," katanya dalam keterangan pers, Kamis (28/4).

Pertumbuhan kredit yang agresif, rasio NPL di level rendah, dan struktur biaya dana yang membaik berdampak positif pada perolehan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 19 miliar. Hal ini berbanding terbalik dengan kuartal I 2021 yang masih mencatatkan rugi.

Melanjutkan strategi utama yang telah dicanangkan sebelumnya, pertumbuhan agresif pada kredit dan pembiayaan syariah ditopang oleh kolaborasi dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan digital lainnya. Hal ini dilakukan dalam kerja sama pembiayaan atau partnership lending.

Kolaborasi partnership lending melengkapi integrasi Bank Jago dengan super-app Gojek, aplikasi reksadana online Bibit, dan platform trading online Stockbit. Sampai dengan akhir kuartal I 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 32 institusi.

"Walaupun tumbuh secara cepat dan efisien, Bank Jago tetap menjaga risiko kredit dan pembiayaan syariah yang rendah," katanya.

Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berada di level 1,5 persen dan NPL nett berada di level 0,4 persen. Rasio ini jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah yang tinggi, pendapatan bunga dan pendapatan syariah meningkat 729 persen (yoy) menjadi Rp 347 miliar pada kuartal I 2022. Sementara itu beban bunga dan beban syariah tercatat sebesar Rp 31 miliar, naik 267 persen dari tahun sebelumnya.

Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp 316 miliar atau tumbuh 845 persen (yoy). Rendahnya beban bunga ditopang perbaikan struktur biaya dana berkat kehadiran aplikasi Jago yang diluncurkan pada April 2021 dan Jago Syariah pada Februari 2022.

Jumlah nasabah funding hingga akhir Maret 2022 mencapai 2,3 juta nasabah, tumbuh 71 persen (yoy). Hal ini mendorong dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 340 persen (yoy) menjadi Rp 4,21 triliun.

Aplikasi Jago mendorong peningkatan pendanaan hingga mendominasi dana pihak ketiga (DPK). Current account savings account (CASA) meningkat 817 persen (yoy) menjadi Rp 2,29 triliun.

Sementara deposito tumbuh 172 persen menjadi Rp 1,92 triliun. Dengan demikian porsi CASA terhadap total DPK pada akhir Maret 2022 meningkat menjadi 54,4 persen dan deposito turun menjadi 45,6 persen.

Peningkatan CASA berdampak langsung terhadap penurunan cost of fund menjadi 3,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4,1 persen. Sementara itu net interest margin (NIM) berada di level 11,1 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 7,7 persen.

"Dalam tiga bulan pertama 2022, jumlah nasabah aplikasi Jago dan Jago Syariah bertambah hampir 1 juta nasabah, kami percaya, ke depan pertumbuhan jumlah nasabah akan lebih cepat lagi," katanya. Dalam waktu dekat, Bank Jago juga berencana meluncurkan aplikasi Jago untuk merchant.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement