Rabu 27 Apr 2022 08:31 WIB

Laba Bersih Kia di Kuartal Pertama Turun 0,2 Persen

Dalam tiga bulan pertama 2022, penjualan kendaraan Kia turun 0,6 persen.

Kia Motors.
Foto: Flickr/Ian Muttoo
Kia Motors.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil Korea Selatan, Kia Corp mengatakan laba bersih kuartal pertama mereka turun 0,2 persen dari tahun sebelumnya di tengah kekurangan chip global. Laba bersih untuk tiga bulan yang berakhir pada Maret turun menjadi 1,032 triliun won (825 juta dolar AS) dari 1,035 triliun won pada periode yang sama tahun lalu, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Yonhap, Rabu (27/4/2022).

Pajak perusahaan tangguhan yang sangat tinggi diperhitungkan di garis bawah pada kuartal pertama, kata juru bicara perusahaan melalui telepon, tanpa memberikan nilai pajak. Produksi dan penjualan kendaraan juga menurun pada kuartal pertama karena berlanjutnya kekurangan chip semikonduktor dan terganggunya pasokan suku cadang lain akibat perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga

Dalam tiga bulan pertama, penjualan kendaraan Kia turun 0,6 persen menjadi 685.739 kendaraan, termasuk 564.075 unit di luar negeri.Laba operasional melonjak 49,2 persen menjadi 1,606 triliun won di kuartal pertama dari 1,076 triliun won setahun lalu. 

Penjualan naik 10,7 persen menjadi 18,357 triliun won dari 16,581 triliun won. Peningkatan penjualan model ramah lingkungan kelas atas, termasuk Niro EV dan EV6 all-electric, di pasar domestik dan Eropa menopang pendapatan operasional kuartalan.

Pada periode Januari-Februari, Kia menempati peringkat kedua di bawah pembuat mobil listrik AS Tesla, dalam hal penjualan kendaraan listrik di Eropa Barat, menurut perusahaan analisis pasar JATO Dynamics.

Kia menjual total 14.269 kendaraan listrik atau 8,7 persen pasar kendaraan listrik Eropa Barat, mengikuti 10 persen Tesla, data JATO menunjukkan.Kia memperkirakan kekurangan chip yang berkelanjutan, pasokan suku cadang yang terganggu karena penguncian di Shanghai, dan harga bahan baku yang lebih tinggi di tengah perang Rusia-Ukraina akan tetap menjadi kekhawatiran bagi pembuat mobil pada kuartal kedua.

Setelah pasokan chip meningkat, perusahaan mengatakan akan memaksimalkan operasi pabriknya untuk memenuhi permintaan yang terpendam dan meningkatkan penjualan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement