REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan tingkat hunian sektor ritel akan cukup sehat pada tahun ini."Mengenai sektor ritel memang ke depannya kita melihat tetap akan cukup sehat dari tingkat hunian, mengingat sebagai daya tarik bagi pengunjung adalah tetap di sektor makanan dan minuman, gaya hidup, serta fasilitas hiburan yang membuat memang pusat perbelanjaan (mal) menjadi salah satu destinasi yang tetap dikunjungi oleh para pengunjungnya, khususnya bagi mal-mal kelas menengah ke atas," ujar Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim baru-baru ini.
Yunus melihat memang dengan terbatasnya pasokan ritel dan ke depannya pasokan itu masih juga terbatas. Dia memperkirakan sektor ini masih cukup sehat dan semakin menarik masyarakat untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan tersebut.
"Dengan adanya pelonggaran pembatasan sosial yang berlaku sepanjang Kuartal I tahun ini, membuat mal-mal dapat menampung pengunjung dengan kapasitas maksimal 60-75 persen selama Kuartal I tahun ini sambil tetap memperhatikan protokol kesehatan dan syarat vaksinasi," katanya.
Begitu juga dengan restoran tetap diizinkan untuk beroperasi dengan kapasitas tempat duduk dan waktu yang terbatas.JLL melihat dari sisi daya tarik bahwa restoran dan fasilitas hiburan ramah keluarga tetap menjadi daya tarik bagi pengunjung, khususnya di mal-mal kelas atas yang didukung juga oleh taman atau tempat bermain anak-anak yang sudah diizinkan beroperasi dengan kapasitas 75 persen.
Selain itu, kategori peralatan rumah tangga juga merupakan kategori yang cukup aktif dalam membuka toko-toko mereka di pusat perbelanjaan.Secara umum tingkat hunian mal relatif stabil di angka 87 persen pada Kuartal I tahun ini, dan tidak ada pusat perbelanjaan baru yang dibangun selama Kuartal tersebut.
"Namun kita proyeksikan bahwa terkait pasokan untuk sektor ritel hingga tahun 2025, nantinya akan ada 300 ribu meter persegi yang akan dibangun. Secara umum kalau kita melihat pasokan ritel ini cukup terbatas, hal ini membuat setiap adanya pasokan tambahan baru menjadi peluang dari para peritel untuk dapat berekspansi," ujar Yunus.
Kemudian dari sisi harga sewa hunian di sektor ritel, setelah sebelumnya sedikit terkoreksi pada tahun 2020 kemudian juga sepanjang tahun 2021 cukup stabil, JLL melihat tren tersebut juga berlanjut pada Kuartal I tahun ini di mana harga sewa cukup stabil."Kita berharap memang harga sewa di pusat perbelanjaan, khususnya kelas menengah ke atas diharapkan membaik pada tahun ini dan tahun-tahun setelahnya apabila memang situasi membaik. Selain itu kita juga tetap memantau dampak pembatasan sosial yang berlangsung," kata Yunus.