REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tesla membukukan kinerja yang positif pada kuartal pertama 2022. Pendapatan dan laba produsen mobil listrik tersebut melonjak melampaui perkiraan Wall Street karena menaikkan harga sebagai respons terhadap inflasi.
Kenaikan harga ini juga mengimbangi kerugian akibat tutupnya pabrik Tesla di Shanghai. Pada Maret lalu, Tesla telah menangguhkan produksi di pabrik Shanghai selama beberapa hari karena China memperketat langkah-langkah untuk mengekang wabah terbaru negara itu.
Selain itu, pertumbuhan pendapatan Tesla juga didukung oleh pengiriman jumlah mobil Tesla yang mengalami peningkatan. Awal bulan ini, Tesla melaporkan pengiriman kendaraan hingga sejumlah 310.048 unit.
Tesla melaporkan pendapatan kuartalan sebesar 18,76 miliar dolar AS atau sekitar Rp 268,26 triliun per akhir Maret 2022. Laporan keuangan tersebut keluar setelah sang pemilik, Elon Musk, menawarkan untuk membeli saham Twitter seharga 43 miliar dolar AS.
Analis menyarankan agar Musk menjual saham Tesla untuk membeli saham Twitter. Tahun lalu, Musk meraup keuntungan hingga 16,4 miliar dolar AS dari penjualan 10 persen saham Tesla. Menurut versi majalah Fobers, Musk pun telah menjadi orang terkaya di dunia.