REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Tanaman Pangan Provinsi Daerah Istimewa Aceh melakukan pemantauan dan koordinasi terhadap stabilitas pasokan dan harga bahan pokok selama bulan puasa dan menghadapi Idul Fitri 2022. Upaya ini untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat dengan harga yang terjangkau.
"Jadi pemantauan terhadap 12 bahan pangan pokok ini merupakan komitmen dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan seluruh pasokan tersedia dengan harga yang relatif terjangkau," kata Direktur Alat Mesin Pertanian Direktorat Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah saat mengunjungi dan berdialog dengan para pedagang di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (20/4/2022).
Andi menjelaskan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) telah menginstruksikan kepada para pejabat Eselon I dan II untuk turun langsung ke 34 Provinsi untuk melakukan pemantauan terhadap stabilitas 12 bahan pokok. Diantaranya beras, cabe, bawang merah, bawang putih, gula pasir, daging, telur, minyak goreng dan lainnya. Hasil pemantauannya untuk provinsi Serambi Mekah ini, pasokan dan harga bahan pokok terpantau aman.
"Data yang kita terima dari Dinas Pertanian dan data di lapangan sama dengan kondisi yang disampaikan para pedagang," ujarnya.
Dia pun yakin stabilitas harga yang sudah baik ini akan tetap terjaga sehingga masyarakat utamanya di Aceh bisa menikmati lebaran bersama keluarga tanpa terbebani dengan kondisi pangan.
"Kalau pun naik-naik sedikit, wajarlah. Yang penting pasokan tetap tersedia. Tapi saya melihat distribusi bahan pokok sejauh ini cukup lancar, dari daerah sentra ke pasar. Tidak ada masalah," tambah Andi.
Sementara itu, Adnan Hamzah, pemilik kios sembako UD Syukur Nikmat mengatakan sejauh ini pasokan untuk bahan pokok ke kios miliknya tetap lancar. Bahan pokok mulai dari minyak goreng, bawang merah, beras, cabe merah hingga gula pasir terpantau stabil. "Pasokan selalu ada dan tidak ada kenaikan harga," katanya.
Dia menjelaskan, kenaikan harga untuk bahan pokok hanya terjadi pada awal bulan puasa lalu. Namun kenaikan ini bukan karena persoalan pasokan tapi karena memang permintaan sedang tinggi. Namun saat ini harga sudah turun.
"Gula pasir normal, minyak goreng juga. Memang ada kenaikan harga untuk telur tapi pasokan aman," jelasnya.
Hal senada dilontarkan Fadel, pemilik toko 'Mudahna' ini memastikan untuk beras tidak ada kendala. Harga beas premium di toko miliknya sebesar Rp 175 ribu per 15 kilogram. "Itu stabil sepanjang Ramadan," katanya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Provinsi Aceh Nurhayati optimistis pasokan dan harga 12 bahan pokok di Aceh stabil hingga Lebaran. Pihaknya sudah jauh hari melakukan antisipasi setiap potensi kenaikan bahan pokok ini melalui berbagai kegiatan Pasar Murah untuk stabilitas harga.
"Sehingga daerah yang terpencil sekalipun seperti Sabang bahan pangan pokok tetap tersedia dengan harga terjangkau. Jadi disini nggak ada yang namanya antre minyak goreng," tuturnya.