Ahad 17 Apr 2022 06:55 WIB

AP I Diprediksi Layani 2,3 Juta Penumpang Saat Mudik, Ini Rencana Operasional Perusahaan

Pergerakan di AP 1 diperkirakan meningkat hingga 452 persen saat musim mudik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Calon penumoang tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur. ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.
Calon penumoang tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyiapkan rencana operasional dan layanan untuk menghadapi periode lonjakan penumpang pada musim mudik 2022. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan Posko Angkutan Lebaran Terpadu di 15 bandara yang akan beroperasi selama 16 hari mulai 25 April hingga 10 Mei 2022.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, selama periode Angkutan Lebaran, seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura I diperkirakan akan melayani hingga 2,3 juta penumpang atau meningkat hingga 452 persen dan trafik penerbangan mencapai 19.579 pergerakan pesawat atau meningkat hingga 232 persen dibandingkan realisasi Angkutan Lebaran 2021. 

 

"Hal ini akan menjadi perhatian bagi kami dan seluruh stakeholders terkait di bandara untuk tetap memberikan layanan yang prima dan memastikan operasional serta pelayanan kepada penumpang di bandara berjalan dengan baik, lancar dan kondusif dengan tetap menjaga penerapan protokol kesehatan covid-19," ujar Faik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/4/2022).

 

Faik memprediksi peningkatan trafik penumpang dan trafik penerbangan tertinggi selama periode Angkutan Lebaran 2022 terjadi di Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Yogyakarta dengan puncak arus mudik dan arus balik terjadi pada 29 April dan 8 Mei 2022.

 

Kata Faik, Posko Angkutan Lebaran Terpadu akan beroperasi sesuai jam operasional bandara serta melibatkan unsur internal Angkasa Pura I dan eksternal di bandara seperti Kantor Otoritas Bandara, TNI, Polri, BMKG, Airnav Indonesia, Custom-Immigration-Quarantine (CIQ), Kantor Kesehatan Pelabuhan, pihak maskapai, dan ground handling. 

 

"Kami juga telah menyiapkan jaringan CCTV yang terkoneksi dengan Center of Command di Kantor Pusat Angkasa Pura I - Jakarta serta layanan Contact Center 172 yang beroperasi 24 jam untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi terkait penerbangan & persyaratan penerbangan bagi pengguna jasa di masa pandemi," ucap Faik.

 

Angkasa Pura I telah menyiapkan langkah-langkah jika terjadi keadaan darurat serta gangguan yang disebabkan oleh faktor alam hingga force majeure. Faik menyebut seluruh bandara Angkasa Pura I sudah memiliki Standard Operating Procedure (SOP) seperti Airport Disaster Management Plan (ADMP), yaitu panduan penanganan operasional khususnya bencana alam serta Airport Emergency Plan (AEP) jika terjadi keadaan darurat & force majeure di bandara.

 

Selain itu, Angkasa Pura I juga akan mengandalkan Airport Operation Control Center (AOCC) yang telah hadir di seluruh bandara yang dikelola. AOCC merupakan salah satu upaya Angkasa Pura I dalam digitalisasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport secara menyeluruh dengan tujuan mewujudkan operational excellence dan service excellence. Faik mengatakan keberadaan AOCC melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bandara dengan mengintegrasikan sistem yang dimiliki masing-masing pemangku kepentingan agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien.

 

"Mudik Lebaran tahun ini sesuatu yang dirindukan tidak hanya bagi seluruh pengguna jasa tetapi juga bagi kami selaku operator bandara setelah dua tahun ditiadakan," kata Faik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement