Kamis 14 Apr 2022 21:59 WIB

Bulog Pantau Langsung Kedatangan Daging Kerbau Impor

Hal itu demi memastikan percepatan masuknya cadangan stok daging jelang Lebaran.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso (kiri) didampingi Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum BULOG, Mokhamad Suyamto (kanan) menunjukkan daging kerbau impor yang tiba di Terminal Mustika Alam Lestari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4/2022). Pemerintah melalui Perum BULOG mendatangkan daging kerbau impor dari India untuk tahap kedua yang diperkirakan akan tiba sampai dengan lebaran mendatang sebanyak 36 ribu ton yang digunakan untuk alternatif pilihan bagi konsumen.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso (kiri) didampingi Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum BULOG, Mokhamad Suyamto (kanan) menunjukkan daging kerbau impor yang tiba di Terminal Mustika Alam Lestari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4/2022). Pemerintah melalui Perum BULOG mendatangkan daging kerbau impor dari India untuk tahap kedua yang diperkirakan akan tiba sampai dengan lebaran mendatang sebanyak 36 ribu ton yang digunakan untuk alternatif pilihan bagi konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memantau langsung kedatangan daging impor di Terminal Mustika Alam Lestari Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (14/4/2022). Hal itu demi memastikan percepatan masuknya cadangan stok daging nasional guna mencukupi kebutuhan dalam negeri utamanya saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Budi mengatakan, Bulog akan melakasanakan penugasan yang diberikan oleh pemerintah dengan maksimal dan telah melakukan upaya percepatan masuknya cadangan stok daging nasional guna mencukupi kebutuhan dalam negeri. Untuk kontrak impor daging kerbau tahap pertama sebanyak 20 ribu ton sudah masuk semua pada akhir Maret 2022 dan langsung berjalan tahap kedua yang diperkirakan sampai lebaran nanti bakal tiba sebanyak 36 ribu ton.

Baca Juga

Pemerintah memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100 ribu ton pada 2022. Hal ini sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen, khususnya pada momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2022.

"Saya memantau langsung kedatangan daging impor ini dan saya juga minta bisa langsung didistribusikan dan diprioritaskan bagi konsumen langsung," kata Budi.

Dengan jumlah stok daging kerbau beku yang dikuasai Bulog saat ini diharapkan dapat membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Kami sudah melakukan pengaturan dan percepatan semaksimal mungkin untuk proses kedatangan stok daging impor ini," kata dia.

Ia melanjutkan, melalui sarana cold storage dan jaringan infrastruktur yang dimiliki Bulog, stok tersebut sudah langsung disitribusikan ke seluruh Indonesia. Di samping itu di masing-masing wilayah yang sudah menerima daging itu, juga sudah melakukan Operasi Pasar daging kerbau beku agar masyarakat mendapatkan langsung dengan harga terjangkau.

Ia menambahkan, Bulog telah bekerja sama dengan ritel modern. Mengingat distribusi daging beku ini membutuhkan rantai beku dan akan terus memperluas kerja sama tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement