Pada hari Senin lalu (04/04), raksasa manufaktur semikonduktor Intel meluncurkan chip penambangan Bitcoin (BTC) barunya, Blockscale. Sirkuit terpadu khusus aplikasi, atau ASIC, perangkat keras yang dirancang untuk beroperasi pada blockchain proof-of-work menggunakan enkripsi SHA-256.
Seperti yang dikatakan oleh Intel, Blockscale akan memiliki tingkat hash hingga 580 gigahash per detik (atau 0,58 terahash per detik, TH / s), mengkonsumsi antara 4,8 hingga 22,7 watt daya, dan memiliki efisiensi energi hingga 26 joule per terahash (J / TH). Setiap chip dapat digabungkan dan digabungkan menjadi satu unit penambangan, meningkatkan outputnya dengan maksimum 256 sirkuit terintegrasi per rantai.
Baca Juga: Gokil! Laporan Archane Research: Penambangan BTC di Norwegia Murni Gunakan Energi Terbarukan!
Sebagai perbandingan, Antminer S19 Pro Bitmain, salah satu mesin penambangan Bitcoin terkemuka di pasaran, memiliki tingkat hash 110 TH / s, mengkonsumsi daya 3.250 watt, dan memiliki efisiensi energi 30 J / TH.
Secara teoritis, unit penambangan yang terdiri dari 256 chip Blockscale akan memiliki tingkat hash total 148,5 TH / s dan mengkonsumsi antara 1.228 hingga 5.811 watt daya di sekitar efisiensi energi yang sama.
Intel mengatakan akan mulai mengirimkan Blockscale selama kuartal ketiga 2022. Argo Blockchain, Block, Hive Blockchain Technologies dan GRIID Infrastructure akan menjadi salah satu perusahaan pertama yang mengembangkan sistem baru berdasarkan ASIC perusahaan.
Mengenai pengembangan, Jose Rios, manajer umum blockchain dan solusi bisnis dalam sistem komputasi yang dipercepat dan kelompok grafis di Intel, berkomentar:
Baca Juga: Waduh! Bitcoin ke-19 Juta Sudah Ditambang, Kini Hanya Tersisa 2 Juta BTC Sebelum Tahun 2140!
"Kami bangga dapat berkolaborasi dan memberikan solusi kepada perusahaan yang menciptakan ekosistem cryptocurrency yang lebih berkelanjutan secara global. Intel Blockscale ASIC akan memainkan peran utama dalam membantu perusahaan pertambangan Bitcoin mencapai tujuan keberlanjutan dan peningkatan tingkat hash di tahun-tahun mendatang."
Ikuti Whatsapp Channel Republika