REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah menyebut kejahatan pencucian uang dapat mengancam jiwa manusia. Hal ini mengingat kejahatan ini bisa digunakan pendanaan terorisme.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan kejahatan pencucian uang menjadi perhatian dunia melalui International Monetary Fund (IMF).
Dia bercerita, ketika bertugas di Georgia, Amerika Serikat pernah menyaksikan kejamnya aksi terorisme yang menewaskan banyak manusia. Peristiwa tersebut dikenal dengan 9/11 atau September 11 Attacks.
"Dua tahun kemudian setelah peristiwa 9/11 forum IMF pembahasan seperti pencucian uang menjadi fokus utama pembahasan,” ujarnya saat webinar PPATK 3rd Legal Forum dengan tema Mewujudkan Green Economy Berintegritas Melalui Upaya Disrupsi Pencucian Uang pada Pajak Karbon, Kamis (31/3/2022).
Menurutnya upaya penanganan tindak pidana pencucian uang bukan hanya dapat menyelamatkan perekonomian dan finansial, melainkan bisa berkaitan dengan nyawa manusia. Kasus serangan teroris 9/11 menjadi cerminan pentingnya pencegahan pencucian uang.
"Ancaman kejahatan pencucian uang tidak hanya berimplikasi dari sisi sosial, ekonomi, dan finansial, tetapi sudah sampai mengancam jiwa manusia," ucapnya.
Indonesia, kata Menteri Sri Mulyani, bersama dengan negara-negara di dunia turut serta memerangi aksi pencucian uang dan aksi terorisme. Salah satunya melalui keanggotaan Financial Action Task Force (FATF) of Money Laundering.