Sabtu 26 Mar 2022 00:56 WIB

BI Perkirakan Inflasi Maret 2022 Capai 0,68 Persen

Penyumbang utama inflasi Maret 2022 hingga minggu IV secara mtm yaitu cabai merah.

Inflasi (ilustrasi)
Inflasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Maret 2022, Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada Maret 2022 akan mencapai 0,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau secara month to month (mtm). Dengan perkembangan tersebut, diperkirakan inflasi Maret 2022 secara tahun kalender sebesar 1,24 persen secara year to date, dan secara tahunan sebesar 2,68 persen year on year.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (25/3/2022), mengatakan inflasi tersebut tetap terkendali. Adapun penyumbang utama inflasi Maret 2022 sampai dengan minggu IV secara mtm yaitu cabai merah sebesar 0,11 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,7 persen, dan telur ayam ras sebesar 0,06 persen.

Baca Juga

Emas perhiasan dan daging ayam ras juga menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen, tempe sebesar 0,04 persen, dan cabai rawit, minyak goreng, sabun detergen bubuk/cair, angkutan udara dan jeruk masing-masing sebesar 0,03 persen.Di samping itu, komoditas penyumbang inflasi lainnya ialah tahu mentah, daging sapi, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen, serta bawang merah, bawang putih dan gula pasir masing-masing sebesar 0,01 persen. 

Sementara itu komoditas yang mengalami deflasi pada periode ini yaitu tomat yang harganya turun 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya.

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.BI juga akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement