Senin 14 Mar 2022 22:27 WIB

Nielsen Catat Belanja Iklan Media 2021, Televisi Masih Urutan Pertama

Belanja iklan media televisi di 2021 capai 78,2 persen dibandingkan media lain.

Belanja iklan media televisi di 2021 capai 78,2 persen dibandingkan media lain.
Foto: Google
Belanja iklan media televisi di 2021 capai 78,2 persen dibandingkan media lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan tahunan Nielsen mencatat belanja iklan sepanjang 2021 tumbuh 13 persen dari 2020 dengan total belanja iklan baik di televisi, channel digital, media cetak, maupun radio mencapai Rp259 triliun, berdasarkan perhitungan gross rate card. Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengatakan televisi masih menjadi saluran iklan pilihan para brand dengan 78,2 persen, disusul channel digital 15,9 persen, media cetak 5,5 persen, dan radio 0,4 persen.

"Televisi masih menjadi saluran iklan utama karena sifatnya yang dapat menjangkau audiens lebih banyak dalam waktu bersamaan. Sementara itu, kemudahan kustomisasi channel digital membuat belanja iklannya juga turut beranjak naik, peningkatan ini menandakan bahwa kepercayaan untuk beriklan di tengah pandemi masih tinggi," kata Hellen dalam keterangan resmi, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Sepanjang 2021, Nielsen menemukan 9 dari 10 kategori brand yakni online services, facial care, hair care, coffee and tea, snacks, clove cigarettes, seasonal condiments, liquid milk, dan instant food and noodles mengalami pertumbuhan belanja iklan. Pertumbuhan tertinggi dicatat oleh kategori online services dengan belanja iklan mencapai Rp42,8 triliun atau naik 67 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, iklan pada kategori government dan political organization mencatatkan penurunan sebesar 4 persen karena belum dimulainya periode pesta politik. Terkait belanja iklan di channel media sosial dan nonmedia sosial, Nielsen menemukan bahwa brand kategori online service dan telco melakukan belanja iklan paling besar pada kedua channel.

Adapun brand kategori financial institution, banking, e-channel, retailers, dan software companies tercatat mengeluarkan belanja iklan yang lebih besar pada channel media sosial, sedangkan kategori facial care, beverages (carbonated, liquid milk, dan health drink) dan rokok mencatatkan belanja iklan yang lebih besar di tipe bukan media social.

"Nielsen Digital Ad Intel juga mencatat ada lebih dari 300 ribu iklan kreatif yang tayang dalam tiga media sosial tersebut, di bulan Desember 2021. Ini menggambarkan seberapa fluid-nya dan pentingnya iklan kreatif di digital karena melalui peningkatan ini, pengiklan dapat memonitor iklan atau gaya komunikasi yang digunakan oleh kompetitornya," tutup Hellen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement