Kamis 10 Mar 2022 12:03 WIB

Laba Melesat, Mitratel Akan Bagikan Dividen

Mitratel bukukan laba bersih Rp1,38 triliun sepanjang 2021.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Anak usaha PT Telkom Indoensia, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), membukukan laba bersih Rp1,38 triliun sepanjang 2021
Foto: Telkom
Anak usaha PT Telkom Indoensia, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), membukukan laba bersih Rp1,38 triliun sepanjang 2021

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan laba bersih Rp 1,38 triliun sepanjang 2021. Nilai itu meningkat 129,4 persen dibandingkan laba 2020 yang mencapai Rp 602 miliar.

Lonjakan laba bersih anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu sejalan dengan pertumbuhan pendapatannya. Sepanjang 2021, pendapatan Mitratel tumbuh 11 persen menjadi Rp 6,87 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 6,18 triliun.

Baca Juga

"Mitratel yang baru melantai di bursa kurang lebih empat bulan lalu atau tepatnya 22 November 2021, berhasil membukukan laba bersih pada 2021 sebesar Rp 1,38 triliun atau melonjak 129,4 persen. Ini menandakan bahwa Mitratel memiliki profitabilitas yang tinggi dan dapat mengembalikan value dari investasi shareholders," kata Corporate Secretary Mitratel Hendra Purnama dalam keterangan di Jakarta, Kamis (10/3/2022).

Mitratel berencana membagikan dividen dengan rasio maksimum sebesar 70 persen dari laba bersih tahun buku 2021. Rasio dividen tersebut akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Menurut Hendra, laba bersih perseroan pada 2021 ditopang oleh pertumbuhan organik dan inorganik melalui strategi sales yang agresif dengan memanfaatkan keunggulan portofolio Mitratel yang tersebar secara luas di lokasi-lokasi atraktif. Sepanjang tahun lalu, Mitratel telah menambah sebanyak 796 tower dan 2.376 tenant secara organik. 

Selain itu, perseroan melakukan strategi pertumbuhan inorganik yang agresif melalui akuisisi tower Telkomsel sebanyak 8.139 tower dan 8.215 tenant, serta konsolidasi aset tower Telkom sebanyak 798 tower dan 1.432 tenant.

Tingkat pertumbuhan tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) pendapatan perseroan mencapai 14 persen selama periode 2017-2021. CAGR EBITDA sebesar 29 persen dan CAGR laba bersih mencapai 36 persen.

Mitratel juga memastikan likuiditas neraca dan ketersediaan kas dapat mendukung strategi operasional perusahaan. Hal itu ditunjukkan oleh neraca keuangan perseroan pada 2021. Nilai aset hingga akhir 2021 mencapai Rp 57,72 triliun, meningkat 128,3 persen dibandingkan 2020 yang sebesar R p25,28 triliun. Liabilitas naik 40,7 persen menjadi Rp24,08 triliun dari Rp17,12 triliun. Ekuitas melonjak 312,2 persen menjadi Rp33,64 triliun dari Rp 8,16 triliun.

Sementara itu secara operasional, Mitratel terus mencatat pertumbuhan tower dan tenant, yang ditopang oleh kesehatan finansial bisnis perusahaan. Jumlah tower hingga akhir 2021 mencapai 28.206 unit, naik 52,7 persen dibandingkan 2020 yang sebanyak 18.473 unit. Jumlah tenant pada 2021 naik 39,3 persen menjadi 42.594 tenant dari 2020 yang sebanyak 30.570 tenant.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement