REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) saat ini resmi mengakuisisi PT Jembatan Nusantara. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan upaya tersebut tidak hanya menjadikan ASDP sebagai operator kapal ferry terbesar namun juga bagian dari langkah strategis sebelum initial public offering (IPO).
"Ini adalah inisiatif strategis perusahaan dalam pengembangan jasa manajemen dan operator kapal yang akseleratif demi mendorong pertumbuhan perusahaan yang agresif dalam rangka menuju IPO," kara Ira dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (3/3/2022).
Ira mengapresiasi Menteri BUMN Erick Thohir dan jajaran atas dukungan positif yang diberikan dalam akuisisi yang dilakukan terhadap PT Jembatan Nusantara. Ira menuturkan hal tersebut menjadi momentum bersejarah sekaligus milestone bagi industri penyeberangan tanah air.
"Aksi korporasi ini juga menjadikan ASDP perusahaan terdepan dalam penerapan standarisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa," ujar Ira.
Dia mengungkapkan, dukungan dan semangat yang diberikan oleh pemegang saham yakni Kementerian BUMN serta dukungan regulator Kementerian Perhubungan berdampak besar bagi terselenggaranya aksi korporasi tersebut.
Menurutnya, sejalan dengan yang disampaikan Menteri Erick bahwa akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, melainkan ASDP harus terus meningkatkan kontribusi kepada negara dan masyarakat.
"Kami memiliki tanggung jawab yang besar ke depannya agar ASDP dapat terus berkembang, inovatif serta mampu menjadi pemimpin pasar penyeberangan di tanah aor yang terus menghadirkan layanan prima untuk melayani transportasi Indonesia lebih baik dan modern ke depannya," jelas Ira.
Sebelum akuisisi, ASDP memiliki 166 unit kapal. Setelah akuisisi tersebut ASDP memiliki 219 unit kapal sehingga mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan ferry dengan jumlah armada terbesar di Indonesia bahkan dunia.
Ira mengungkapkan, ASDP berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi segmen penyeberangan dengan menambah jumlah armada sebanyak 19 unit kapal selama kurun lima tahun hingga 2024. "Ini diperuntukkan di lintasan komersial reguler, eksekutif, LDF, dan lintasan internasional," tutur Ira.
Diketahui, Jembatan Nusantara merupakan perusahaan kapal ferry swasta yang memiliki jumlah armada terbesar sebanyak 53 unit dan mengoperasikan enam lintasan Long Distance Ferry (LDF). Dengan adanya akuisisi ini akan menambah portofolio kekuatan armada serta lintasan yang dioperasikan ASDP.