Kamis 03 Mar 2022 10:52 WIB

Strategi Globalisasi Huawei: Tingkatkan Daya Saing Perusahaan dan Industri TIK Jangka Panjang

Huawei membangun fundamental dan perangkat lunak yang menopang industrinya

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Rotating Chairman Huawei Guo Ping. (Huawei)
Rotating Chairman Huawei Guo Ping. (Huawei)

Pada gelaran MWC Barcelona 2022 yang tengah berlangsung saat ini, Rotating Chairman Huawei Guo Ping menyampaikan rencana korporasi untuk melanjutkan strategi globalisasi dan meningkatkan investasi strategisnya pada teknologi dasar.

Melansir dari siaran resminya, Rabu (02/03), melalui investasi ini, Huawei berharap dapat membangun kembali teori fundamental, arsitektur, dan perangkat lunak yang menopang industrinya, meningkatkan daya saing perusahaan, dan memastikan keberlanjutan industri TIK dalam jangka panjang.

Baca Juga: Peta Jalan Industri 4.0, Huawei Dukung Agenda 4IR ASEAN

Dalam sambutan daring berjudul Just Look Up, Let's Light Up the Future, Guo menggarisbawahi ada dua hal yg menjadi tantangan sekaligus peluang terbesar yang dihadapi dunia saat ini, yaitu digitalisasi dan upaya untuk mewujudkan netralitas karbon.

Menurut berbagai prediksi, lebih dari 50% dari PDB global akan didigitalisasikan pada tahun 2022. Seiring dengan perkembangan ekonomi digital global yang pesat, permintaan akan produk dan layanan digital telah jauh melampaui ekspektasi.

Guo Ping menjelaskan, ketika teorema Shannon dan arsitektur von Neumann terus mengalami jalan buntu, industri harus mencari teori dan arsitektur baru untuk membangun kembali paradigma teknologi dalam rangka mencapai keberlanjutan digital.

Mengenai netralitas karbon, Guo Ping mengungkapkan, "Kepadatan konektivitas dan kekuatan komputasi menentukan kekuatan ekonomi digital, tetapi keduanya juga menjaga vitalitas jangka panjang. Maka dari itu, kita perlu mempertimbangkan dimensi baru dalam pengurangan karbon."

Huawei, kata Guo, saat ini menjalankan strategi More Bits, Less Watts. Selain meningkatkan kemampuan digital secara fundamental, Huawei berkomitmen untuk membuat produknya 2,7 kali lebih hemat energi melalui terobosan di berbagai bidang seperti teori, materi, dan algoritma. 

Guo Ping juga mengatakan bahwa Huawei secara signifikan meningkatkan investasi strategis ke dalam teknologi dasar dan bekerja dengan mitranya untuk membentuk kembali paradigma teknologi di tiga bidang: teori dasar, arsitektur, dan perangkat lunak. Investasi ini secara bertahap akan tercermin dalam daya saing produk perusahaan yang diharapkan dapat mendukung pembangunan jangka panjang dan berkelanjutan baik bagi perusahaan maupun bagi industri ICT secara keseluruhan.

Ia menambahkan, investasi ini juga khusus difokuskan membantu perusahaan untuk mendekati dan mungkin melampaui "batasan Shannon". Dengan mengeksplorasi teori dan teknologi baru, seperti MIMO generasi baru dan AI nirkabel yang mampu mendorong teknologi makin mendekati "batasan Shannon", di saat yang sama penelitian Huawei terhadap teori-teori baru seperti komunikasi semantik akan memberikan panduan kepada industri tentang teori-teori fundamental baru.

"Huawei juga mengembangkan arsitektur baru yang menarik. Huawei saat ini mengintegrasikan teknologi fotonik dan elektronik serta merancang arsitektur peer-to-peer untuk mengatasi tantangan teknologis atau hambatan teknis," jelasnya.

Dalam hal perangkat lunak, Huawei sedang membangun perangkat lunak full-stack yang berpusat pada AI dan ekosistem perangkat lunak baru untuk memenuhi permintaan kapasitas komputasi yang meningkat secara drastis karena pertumbuhan AI yang eksplosif.

Guo Ping akhirnya menjelaskan bahwa pengalaman pengguna yang luar biasa berasal dari sinergi antara perangkat lunak dan perangkat keras. Dia menggunakan dua contoh untuk menunjukkan bagaimana Huawei menerapkan konsep ini pada pengembangan produk TIK dan inovasi teknologi untuk evolusi jaringan.

Pertama, algoritma yang dioptimalkan untuk AHR Turbo membantu MetaAAUs mengonsumsi lebih sedikit energi dan meningkatkan kinerja. Kedua, terobosan algoritma dalam optik holografik telah memungkinkan OXC untuk mencapai satu lompatan koneksi.

"Selama lebih dari 10 tahun terakhir, evolusi jaringan telah menjadi proses memperkenalkan praktik TI terbaru ke CT, mulai dari IP, hingga cloud, dan kemudian AI pada saat ini. Sebagai perusahaan dengan rangkaian kapabilitas TIK terlengkap di industri digital, Huawei yakin akan mampu menjadi yang terdepan dalam evolusi menuju jaringan AI-native di masa depan," tambahnya.

Guo Ping menegaskan, Huawei akan melanjutkan strategi globalisasinya, dalam standar, talenta, rantai pasokan, dan banyak lagi. Huawei berkomitmen membantu pelanggan yang memilihnya untuk mencapai kesuksesan bisnis terbesar.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement