Senin 14 Feb 2022 17:13 WIB

BI: Hilirisasi Sumber Daya Mineral Perkuat Struktur Ekonomi

Pembentukan industri hilir akan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi.

Pekerja dibantu alat berat memulai pembangunan proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Tanjung Lalang, Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022). ilustrasi
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Pekerja dibantu alat berat memulai pembangunan proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Tanjung Lalang, Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan hilirisasi sumber daya mineral dapat memperkuat struktur ekonomi Indonesia untuk memastikan keberlanjutan dan inklusivitas pemulihan dari dampak Covid-19. Menurutnya, hilirisasi sumber daya mineral diperlukan karena tiga alasan utama.

Pertama, pembentukan industri hilir akan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, sehingga mendukung ekspor dan menjadikan Indonesia lebih terhubung dengan rantai nilai global. Selanjutnya yang kedua yaitu penciptaan industri hilir akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk manufaktur impor bernilai tambah lebih tinggi.

Baca Juga

"Yang terakhir, pengembangan industri dengan nilai tambah yang lebih tinggi akan mengaitkan industri besar dengan industri pendukung di dalam negeri, sehingga mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif," ujar Dody dalam webinar 'Bergeser ke Industri Bernilai Tambah Lebih Tinggi' yang dipantau di Jakarta, Senin (14/2/2022).

Ketiga alasan utama tersebut mendasari kebijakan ekspor bahan baku yang telah diterapkan sejak tahun 2020. Ke depan, hilirisasi sumber daya mineral juga akan mendukung transisi menuju kegiatan ekonomi yang lebih hijau.

"Ini mengingat produk industri hilirisasi seperti nikel merupakan masukan utama untuk produk yang mendukung transisi hijau" katanya.

Karena itu pemerintah terus menjadikan hilirisasi industri sumber daya mineral sebagai prioritas karena potensinya yang besar, termasuk terkait ketersediaan di Indonesia."Potensi tersebut juga datang dari komitmen kuat pemerintah dengan menyediakan sejumlah insentif dan potensi permintaan terhadap produk industri hilir mulai dari kendaraan listrik hingga produk energi hijau," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement