REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kinerja moncer yang diraih Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) selama kurun waktu 2021 serta berbagai inovasi terkait pengembangan digital yang terus dilakukan diyakini akan semakin memperkuat kinerja Bank BJB. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Bank BJB, mulai jaringan luas, layanan perbankan lengkap, dan juga terus menjalin kolaborasi dengan perbankan dan juga start up, akan membuat kinerja Bank BJB semakin solid.
Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya dalam risetnya memberikan rekomendasi BUY untuk saham Bank BJB dengan target price di Rp 1.900. Andrey menjelaskan, sinergi dengan bank daerah lain terutama dalam berbagi platform digital dan meningkatkan ekosistem, juga dapat meningkatkan pendapatan fee Bank BJB.
“Perusahaan juga telah memperoleh komitmen dana untuk rights issue, yang diharapkan akan selesai awal bulan depan. Ini kemungkinan akan membukukan pendapatan yang kuat, sementara pertumbuhan pinjaman juga akan meningkat tahun ini,” ucap Andrey dalam risetnya.
Pertumbuhan bisnis anorganik Bank BJB juga diprediksi akan meningkat seiring dengan rencana kolaborasi dengan empat hingga lima bank daerah untuk berbagi infrastruktur. Bank BJB juga dinilai sangat tepat mengeksekusi peraturan baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penambahan modal perbankan, terutama bank kecil di jaringan daerah yang masih memiliki modal minim. Hal ini membuka peluang untuk berbagi infrastruktur, menciptakan dan meningkatkan sinergi dengan bank daerah.
Hal ini juga dapat membuka peluang yang saling menguntungkan bagi bank daerah, karena mereka berupaya memenuhi persyaratan modal minimum Rp 3 triliun, sebagaimana diwajibkan oleh OJK hingga akhir 2022. Bulan lalu, BJBR menandatangani nota kesepahaman dengan bank daerah lain untuk memperbaiki ekosistem keduanya. Untuk Memperkuat eksistensi BPD, Bank BJB juga membuka peluang konsolidasi dengan BPD lain.
Hajatan right issue yang akan dilaksanakan Bank BJB juga diprediksi berjalan mulus mengingat para pemegang saham memberikan komitmen untuk pendanaan, apalagi strategi ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis Bank BJB. Di sisi lain, dengan skala ekonomi yang lebih baik, ia yakin BJBR akan mampu menekan biayanya – terutama yang terkait dengan pengembangan platform digital.
Rencana peluncuran aplikasi super digital Bank BJB dalam waktu dekat, di tengah tren pengguna telepon selular pintar yang besar dan terus meningkat, diprediksi akan semakin meningkatkan pendapatan Bank BJB dari sisi fee based income.
Sementara itu, di tengah tantangan ekonomi dampak pandemi imbas kemunculan varian Omicron dan kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Indonesia, RHB Sekuritas optimistis pertumbuhan pinjaman Bank BJB pada tahun ini tetap akan positif, naik di kisaran 9-11 persen, didorong perbaikan pinjaman di sektor mikro serta pertumbuhan pinjaman korporasi dan komersial yang tetap kuat.