REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kinerja akumulasi produksi minyak dan gas bumi Subholding Upstream Pertamina periode 2021 capai 897 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).
Capaian ini diperoleh dari kinerja produksi minyak mencapai 445 ribu barel per hari, dan kinerja produksi gas mencapai 2.615 juta kaki kubik gas per hari.
“Hal ini menunjukkan komitmen Subholding Upstream Pertamina untuk berkontribusi dalam upaya pencapaian target nasional 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030,” ujar Budiman Parhusip, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream Pertamina, Sabtu (29/1/2022).
Budiman mengatakan capaian ini merupakan sumbangsih dari seluruh regional Subholding Upstream Pertamina baik domestik maupun internasional. Untuk domestik total produksi minyak mencapai 349 ribu barel per hari, sementara untuk internasional total produksi minyak mencapai 96 ribu barel per hari.
Untuk kinerja produksi gas domestik mencapai 2.290 juta kaki kubik gas per hari atau 100 persen dari target RKAP 2021, demikian juga untuk pencapaian produksi gas internasional yang mencapai 324 juta kaki kubik gas per hari.
“Transformasi Subholding Upstream Pertamina di tahun 2021 telah membawa kami menjadi organisasi yang lebih agile dan adaptif sehingga kami dapat melakukan operational excellence. Setelah transformasi ini kami memiliki subsurface evaluation yang terintegrasi, sinergi dan borderless operation khususnya wilayah kerja yang bersinggungan atau bersebelahan dalam satu regional sehingga dapat memaksimalkan upaya unlock resources dalam wilayah kerja tersebut,” kata Budiman.
Ia bersyukur dapat melewati 2021 dengan cukup baik dengan menyelesaikan pemboran sumur pengembangan sebanyak 350 sumur dan 12 sumur eksplorasi. Secara fundamental terus melakukan upaya agresif untuk menemukan dan menambah cadangan migas guna memastikan keberlanjutan pasokan energi untuk Indonesia.
Penambahan cadangan terbukti di Subholding Upstream pada tahun 2021 mencapai 623 juta barel setara minyak (MMBOE) atau 104 persen dari target RKAP 2021. Sementara untuk penambahan sumberdaya 2C di tahun 2021 mencapai 487 MMBOE.
Pada 2022 agresifitas operasi perusahaan kami mulai dengan penemuan sumber daya hidrokarbon baru di sumur Eksplorasi Manpatu-1X di Wilayah Kerja Pertamina Hulu Mahakam dan sumur Eksplorasi Sungai Gelam Timur (SGET) – 001 di Wilayah Kerja Pertamina EP Jambi Field.
“Dengan temuan dan tambahan cadangan tersebut, kami optimis dalam menjaga keberlangsungan operasi Subholding Upstream Pertamina untuk pemenuhan kebutuhan energi negeri,” ujar Budiman.
Selain itu, Subholding Upstream Pertamina juga turut berpartisipasi mendukung program net zero emission melalui beragam studi dan inovasi guna mengurangi dampak emisi karbon serta mendukung transisi energi.
“Capaian positif ini merupakan hasil kolaborasi serta dukungan seluruh pihak khususnya Kementerian ESDM dan SKK Migas, kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Langkah kami masih panjang, dan kami yakin dengan didukung talenta perwira Pertamina, Subholding Upstream Pertamina akan tumbuh menjadi perusahaan berkelas dunia yang berwawasan lingkungan,” kata Budiman.