REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk mengalokasikan dana sebesar Rp 400 miliar untuk memperbesar anak usaha modal ventura miliknya Central Capital Ventura (CCV) dalam mengembangkan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup di berbagai macam bidang.
"Tahun ini kita sediakan dana Rp 400 miliar. Ini untuk meperbesar venture capital kita. Kita berikan wewenang mereka untuk menentukan bidang-bidang mana yang mereka akan masuk," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Jahja menyebutkan saat ini CCV telah menyuntikkan modal pada 26 perusahaan startup dan sebagian telah tumbuh menjadi perusahaan yang matang. "Kita betul-betul mencoba mengembangkan venture capital kita ini, startup-startup, termasuk yang sudah sukses seperti Akseleran, KlikA2C, dan Agate yang merupakan company yang kiblatnya ke gaming," ujar Jahja.
Ia menambahkan, BCA akan terus membidik perusahaan-perusahaan rintisan yang memiliki prospek cerah dan berkontribusi positif terhadap perseroan. "Kita terus akan cari startup-startup yang bagus dan yang nanti bisa cuan dan kita bisa take profit juga," kata Jahja.
Berinvestasi ke perusahaan-perusahaan startup melalui modal ventura memang jamak dilakukan perbankan saat ini. Hal tersebut dilakukan agar perbankan tetap relevan dengan perkembangan teknologi digital.
BCA melalui Central Venture Capital melihat peluang embedded finance atau penyematan layanan finansial ke sektor logistik, kesehatan, perdagangan, dan sektor lainnya.