Kamis 27 Jan 2022 16:56 WIB

OJK Ungkap Penyaluran Kredit Korporasi Mulai Bangkit

Tercatat penyaluran kredit perbankan kepada 200 segmen korporasi tumbuh positif

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan penyaluran kredit segmen korporasi mulai membaik pada tahun lalu. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan penyaluran kredit segmen korporasi mulai membaik pada tahun lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan penyaluran kredit segmen korporasi mulai membaik pada tahun lalu. Tercatat penyaluran kredit perbankan kepada 200 segmen korporasi tumbuh positif 1,4 persen secara bulanan atau Rp 16,25 triliun.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan penyaluran kredit kepada 200 debitur mengalami kenaikan 6,7 persen secara tahunan atau Rp 75,97 triliun.

Baca Juga

“Kami tracking 200 grup debitur besar, dapat kami sampaikan bahwa outstanding kredit naik 6,7 persen yoy. Ini menunjukkan bahwa terutama korporasi sudah mulai bangkit,” ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual, Kamis (27/1/2022).

Namun Wimboh menyebut kinerja korporasi belum sepenuhnya kembali normal. “Korporasi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk betul-betul normal seperti sebelum Covid-19,” ucapnya.

OJK mencatat seluruh jenis segmen kredit sudah meningkat termasuk segmen UMKM dan ritel tumbuh 11,23 persen. Bahkan kredit korporasi sudah merupakan porsi terbesar dalam pertumbuhan kredit naik 2,72 persen.

“Jadi kredit korporasi ini adalah indikator bahwa ini nanti bisa menimbulkan multiplier kepada kredit UMKM untuk downstream sektor supplier-nya,” ucapnya.

Di samping itu, OJK mencatat pertumbuhan kredit masih ditopang oleh bank persero tumbuh 7,24 persen, sedangkan bank asing masih terkontraksi sebesar 5,6 persen. Pada Desember 2021, kredit baru melanjutkan tren kenaikan, di tengah pembayaran angsuran dan pelunasan kredit yang juga terpantau meningkat sebesar Rp 289,82 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement