Selasa 25 Jan 2022 16:26 WIB

Erick Thohir Dorong InJourney Integrasikan Destinasi Wisata di Sumatra

InJourney bisa membuat paket wisata untuk beberapa destinasi wisata di Sumatra.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Rapat tersebut membahas progres penanganan permasalahan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk serta progres restrukturisasi BUMN dan holding BUMN.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Rapat tersebut membahas progres penanganan permasalahan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk serta progres restrukturisasi BUMN dan holding BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Sumatra masih memiliki begitu banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Terlebih, ucap Erick, konektivitas di Sumatra telah lebih baik dengan adanya jalan tol trans Sumatra (JTTS).

"Contoh Bakauheni dengan tembusnya jalan tol dari Sumatra Selatan ke Lampung, ada peningkatan trafik sampai 40 persen," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga

Artinya, lanjut Erick, terdapat 20 juta penumpang dari Bakauheni ke Merak yang selama ini hanya menyebrang saja. Erick mendorong holding BUMN pariwisata dan pendukung atau InJourney dapat melihat potensi tersebut. Erick menilai kehadiran destinasi wisata di Bakauheni dan sekitarnya akan sangat menarik bagi wisatawan nusantara, baik dari Jawa dan Sumatra.

"Kalau di Bakauheni dibangun seperti Jatim Park, akan ada potensi luar biasa untuk masyarakat Sumatra, pariwisata lokal bisa ditingkatkan," ucap Erick.

Tak hanya di Lampung, Erick juga mengungkapkan potensi wisata air dengan memanfaatkan lahan seluas dua hektare milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang selama ini terbengkalai. Erick menilai lokasi tersebut dapat menjadi tempat untuk penyelenggaraan sejumlah acara seperti Festival Songkran di Thailand atau lomba perahu naga.

"Ini potensi wistaa air yang luar biasa di Riau, di situ nanti kita akan bangun dengan nilai yang tidak mahal dan tidak perlu punya investasi yang mahal," ucap Erick.

Erick ingin InJourney mengintegrasikan sejumlah destinasi wisata di Sumatra menjadi satu paket wisata bagi para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

"Potensi tersebar dari Lampung, Sumbar, Riau, sampai Toba, supaya kalau orang pergi ke Sumatera bisa melihat potensi paling tidak lima hari sampai enam hari di Sumatera dengan koneksikan titik-titik destinasi di Sumatera," kata Erick.

Sementara Bali, lanjut Erick, juga terus meningkatkan posisinya sebagai destinasi unggulan dengan menghadirkan segmen wisata kesehatan. Erick mengatakan keberadaan wisata kesehatan dengan adanya rumah sakit berstandar internasional merupakan upaya memperkuat ekosistem pariwisata yang dilakukan InJourney.

"Kalau tidak ada investasi baru ya kita tertinggal, negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand sudah punya ekosistem pariwisata yang jauh lebih baik. Ini yang kita coba diintegrasikan di Injourney," ungkap Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement