REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berencana mengakuisisi saham PT Bank Mayora. Setelah akuisisi, BBNI akan memegang 63,92 persen saham Bank Mayora.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo, menilai aksi korporasi tersebut menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham BBNI, terutama didukung oleh menjadikan bank Mayora sebagai bank digital.
"Saat ini, kami mempertahankan pandangan positif kami terhadap BBNI," kata Handiman dalam risetnya, Senin (24/1).
Skema akuisisi akan melibatkan pembelian saham lama dari International Finance Corporation (IFC). Bank Mayora juga akan menerbitkan saham baru yang akan nantinya akan dibeli oleh BBNI.
BBNI saat ini sedang memperkuat kapabilitas digitalnya untuk melayani kebutuhan nasabah, terutama yang melek digital. BBNI akan membidik nasabah UKM melalui sinergi antara BBNI dan ekosistem yang ada di Bank Mayora.
Sementara itu, Bank Mayora akan dapat memenuhi persyaratan modal minimum sebesar Rp3 triliun pada akhir tahun 2022. Secara total, BBNI akan membayar Rp3,5 triliun untuk mendanai akuisisi.
Pendanaan tersebut terdiri dari Rp500 miliar untuk mengakuisisi saham yang sebelumnya digenggam oleh IFC. BBNI juga menyiapkan dana sejumlah Rp3 triliun untuk pemesanan saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mayora.
Handiman pun menilai valuasi saham Bank Mayora masih cukup masuk akal. "Akuisisi ini menyiratkan rasio P/B 2.0x, cukup masuk akal, dalam pandangan kami," ujar Handiman.
Tidak hanya mendirikan bank digital, kerja sama dengan ekosistem digital dinilai juga menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham BBNI. Perseroan mengklarifikasi kerja sama dengan dengan Shopee akan menjadi langkah selanjutnya.
Di sisi lain, menurut Handiman, kinerja saham BBNI juga didukung oleh kinerja keuangan sepanjang tahun lalu yang cemerlang. Handiman memperkirakan perolehan laba bersih BBNI bisa mengalahkan konsensus pasar.
"Kami mempertahankan rekomendasi Beli untuk BBNI dengan target harga yang tidak berubah sebesar Rp9.000," tutup Handiman