REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero) Sulistyo Handoko mengatakan, perusahaan terus mendorong pengoptimalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap produk yang dihasilkan perseroan. Kata Sulis, hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya sertifikat Sah Tanda Capaian TKDN dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk produk andalan perseroan.
"Sertifikat tersebut terdiri atas produk komponen minyak dan gas hingga produk perkeretaapian memiliki TKDN sebesar 56,96 persen," ujar Sulis dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Sulis mengatakan, pemenuhan TKDN dari setiap produk unggulan Barata Indonesia merupakan upaya Barata Indonesia untuk mendorong produktivitas serta daya saing industri manufaktur nasional. Menurut Sulis, dengan terus meningkatkan TKDN produk andalan, hal ini dapat mengurangi ketergantungan akan produk-produk asing yang membanjiri pasar saat ini.
"Karena itu, dukungan dari pemerintah baik itu dari segi regulasi maupun kebijakan akan penggunaan produk-produk yang memenuhi TKDN dalam proyek strategis akan sangat membantu bagi industri manufaktur nasional agar dapat terus mengambil peran sekaligus meningkatkan kualitas industri manufaktur nasional itu sendiri," sambung Sulis.
Untuk memenuhi persyaratan kualitas produk yang dihasilkan, lanjut Sulis, Barata Indonesia tidak hanya melengkapi sertifikat TKDN dari Kemenperin dalam tiap produk andalannya. Untuk produk komponen kereta api, kata Sulis, Barata Indonesia masih menjadi satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki sertifikat Association of American Railroads (AAR).
Sulis mengatakan sertifikat tersebut ditujukan untuk kontraktor di Industri Kereta Api yang menyangkut, pembuatan, pengadaan, identifikasi bahan pengemasan dan juga penyimpanan.
"Dengan sertifikat tersebut, Barata Indonesia dapat melakukan ekspor dan memasarkan produk komponen kereta api hingga pasar Amerika Serikat," lanjut Sulis.
Tak hanya itu, ucap Sulis, Barata Indonesia turut meningkatkan TKDN produk pembangkit listrik melalui Pabrik Komponen Turbin di antaranya Combustion Chamber, Condensor serta Blade Ring.
Sebagai BUMN di bidang manufaktur, ungkap Sulis, Barata Indonesia terus berkomitmen untuk menggunakan produk-produk dalam negeri dan juga melibatkan industri domestik dalam setiap proses bisnis yang dijalankan.
Menurut Sulis, pencapaian sertifikasi TKDN di atas 50 persen merupakan kekuatan bagi perseroan, terutama dalam rangka mendorong pemanfaatan potensi dalam negeri pada proyek strategis nasional serta memperkuat daya saing industri manufaktur untuk menjadi pemain dalam Global Value Chains.