REPUBLIKA.CO.ID, JAKARToA -- Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia pada hari ini, Rabu (12/1), kembali melayani penerbangan umroh bagi jamaah Indonesia, seiring dengan telah dibukanya akses masuk ke Tanah Suci. Pada penerbangan perdana umrah pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, Garuda Indonesia mengangkut sedikitnya 257 jamaah melalui layanan penerbangan langsung menuju Madinah.
Dengan kembali dioperasikannya layanan penerbangan umroh bagi jamaah umroh Indonesia, Garuda Indonesia akan melayani sebanyak dua kali penerbangan setiap minggunya, yaitu pada Rabu dan Sabtu melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan armada Airbus A330-300 yang memiliki kapasitas sebanyak 24 penumpang kelas bisnis dan 263 penumpang kelas ekonomi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kembali dilayaninya penerbangan umroh ini memiliki makna penting bagi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk menjalankan komitmennya dalam menyediakan aksesibilitas ke Tanah Suci bagi jamaah Indonesia dengan menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah pada era kenormalan baru saat ini.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan penyelenggaraan ibadah umroh dan haji, termasuk di antaranya Kementerian Agama RI hingga layanan kebandarudaraan," kata Irfan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (12/1/2022).
Koordinasi untuk memastikan pemenuhan ketentuan regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Arab Saudi. Seperti kebutuhan armada, kebijakan kesehatan penumpang, karantina, dan izin penerbangan antarwilayah negara selama masa pandemi. "Hingga edukasi teknis pelaksanaan ibadah umrah dan haji di masa pandemi kepada para calon jamaah," ujarnya.
Di tengah antusiasme calon jamaah para calon jamaah yang telah menantikan keberangkatan ke Tanah Suci sejak dua tahun yang lalu. Garuda terus berupaya memastikan komitmen untuk menghadirkan pengalaman perjalanan ibadah yang seamless bagi seluruh jamaah baik pada saat keberangkatan, proses ibadah, hingga kembali lagi ke Tanah Air.
"Utamanya menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan konsisten di seluruh lini operasional penerbangan," kata Irfan.
Irfan melanjutkan, Garuda Indonesia juga memastikan bahwa seluruh calon jamaah yang turut serta dalam penerbangan tersebut telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan ibadah umrah, termasuk telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap, menjalani karantina dengan one gate system di Asrama Haji Pondok Gede selama 1x24 jam (atau H-1 keberangkatan), pemeriksaan tes PCR dengan hasil negatif dari fasilitas kesehatan yang telah diakui oleh Pemerintah Saudi Arabia serta lebih lanjut akan menjalani karantina institusional di hotel yang telah tersertifikasi sebagai lokasi karantina, sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kami tentunya akan terus memantau perkembangan dan menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan guna untuk memastikan kelancaran perjalanan ibadah umroh bagi seluruh calon jamaah," katanya.