REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan sektor pasar modal mampu melewati tantangan di masa pandemi Covid-19. Airlangga menilai pemulihan pasar modal dari dampak pandemi terbilang cukup cepat.
Menurutnya, pelaku pasar terlihat optimistis seiring dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19 dan naiknya tingkat vaksinasi di Tanah Air. "Pasar modal di pandemi ini rebound-nya relatif cepat," kata Airlangga, Kamis (30/12).
Tidak hanya mampu melewati masa sulit, Airlangga mengakui pasar modal Indonesia juga mampu mencatatkan sejumlah rekor mengagumkan sepanjang tahun ini. Salah satunya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mencapai level tertinggi di posisi 6.723.
Selain itu, Airlangga melihat, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga berhasil melakukan pendalaman pasar yang tercermin dari peningkatan jumlah investor. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah msncapai 7,48 juta investor atau meningkat 92,7 persen dari tahun lalu.
Pencapaian positif lainnya yaitu komposisi aset pasar modal yang saat ini dikuasai oleh investor domestik. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kepemilikan investor lokal terhadap aset pasar modal per 28 Desember 2021 menurut platform C-BEST mencapai 58,61 persen, sedangkan asing hanya 41,39 persen.
Sementara komposisi aset yang tercatat pada platform S-INVEST juga paling banyak dimiliki oleh investor lokal yaitu menyentuh angka 97,30 persen, sedangkan kepemilikan investor asing atas aset di pasar modal hanya sebesar 2,7 persen.
Airlangga menegaskan pengendalian pandemi menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi termasuk di pasar modal. Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2022 akan membaik dan diproyeksi bisa mencapai 5,2 persen.