REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi melakukan penandatanganan Akta Jual Beli Saham atau Sales Purchase Agreement (SPA) atas kepemilikan saham di PT Jasamarga Pandaan Malang Tol. Dalam penandatangan tersebut, perseroan sepakat melepaskan kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan sebesar 35 persen dalam PT Jasamarga Pandaan Malang Tol kepada PT Astra Tol Nusantara (ASTRA Infra).
Merujuk keterbukaan informasi yang dirilis PP pada Kamis (30/12) dari hasil penjualan 35 persen saham PT Jasamarga Pandaan Malang Tol, perseroan meraup dana sekitar Rp 928,77 miliar. ASTRA Infra merupakan kelompok usaha yang telah memiliki pengalaman sebagai investor operator di bidang industri infrastruktur selama lebih dari 25 tahun.
"Kami percaya aksi korporasi ini akan memberikan benefit yang baik untuk ASTRA Infra dan juga bagi perseroan," kata Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/12).
Acara penandatangan SPA bertempat di Kantor PT Jasa Marga (Persero) Tbk Jakarta Kamis (30/12) antara lain dihadiri Novel Arsyad selaku Direktur Utama PT PP, juga Wamen II Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta Presiden Direktur PT Astra Tol Nusantara (ASTRA Infra) Djap Tet Fa. PT Jasamarga Pandaan Malang Tol (JPM) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol untuk ruas Pandaan-Malang yang dibentuk sejak tahun 2016 dengan ruas panjang tol 38,5 kilometer.
Jalan Tol Pandaan-Malang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Timur dan telah beroperasi penuh sejak tahun 2020. Jalan Tol Pandaan-Malang dirancang untuk meningkatkan konektivitas di kawasan ini.
Disamping itu, Jalan Tol Pandaan-Malang juga memiliki jalur yang melintasi 3 wilayah, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Malang.Kehadiran jalan tol tersebut telah memberikan manfaat ekonomi yang tinggi kepada Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Jawa Timur.
Jalan Tol Pandaan-Malang menghubungkan dengan jalan nasional yang sudah ada, bermula dari Pandaan kemudian mengarah ke selatan, yaitu Purwosari, Purwodadi, Lawang, Singosari, Karangko, dan berakhir di Malang. Adapun salah satu manfaat yang dirasakan dengan kehadiran tol ini memudahkan konektivitas bagi masyarakat dan meningkatkan mobilitas logistik sehingga dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Jawa Timur khususnya Surabaya, Pandaan hingga Malang.
Selain itu, kehadiran jalan tol ini juga meningkatkan potensi destinasi wisata yang dituju di daerah tersebut. Seperti halnya, dalam mendukung arus mobilisasi orang hingga kebutuhan barang-barang logistik antara Kota Surabaya dan Malang, jalan tol ini juga semakin membantu memudahkan mobilitas kendaraan sehingga kecepatan waktu tempuh menjadi lebih singkat dan efisien.